Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenparekraf Optimalkan Desa Wisata Lewat Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk

Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan pelatihan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kemenparekraf Optimalkan Desa Wisata Lewat Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk
Reynas Abdila/Tribunnews.com
Direktur Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan pelatihan pengembangan inovasi produk desa wisata.

Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata memperkenalkan Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju (S-TUJU).

Baca juga: 5 Desa Wisata Terbaik di Sekitar Danau Toba, Jangan Lewatkan Pesona dan Keindahannya

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, S-TUJU tidak hanya menyajikan sebuah aplikasi, tetapi juga merangkul filosofi perubahan yang memunculkan era baru dalam pendekatan pelatihan.

Pelatihan ini sekaligus menjadi tahap uji coba aplikasi di mana para peserta dan trainer melakukan proses pendaftaran.

Tidak hanya itu, para peserta juga mengikuti pre-test, post-test hingga mengunduh sertifikat pelatihan.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi, sosok penting di belakang inovasi ini.

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan bagaimana S-TUJU mengubah paradigma.

"Sistem ini bukan sekedar aplikasi, melainkan pilar fundamental untuk memajukan industri pariwisata. Integrasi data, kemudahan akses, dan analisis mendalam yang disajikan oleh S-TUJU memungkinkan para pelaku usaha dan peserta pelatihan memperoleh pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pelatihan," ujarnya dikutip Jumat (20/10/2023).

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana harian (Plh.) Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kurniawan menyampaikan, dalam pengembangan desa wisata maka perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan sebagai tindak lanjut Sosialisasi Sadar Wisata (SSW).

Pelatihan tidak hanya dilakukan bagi pelaku pariwisata tetapi juga para masyarakat setempat. Untuk itu kami menyambut baik adanya S-TUJU ini karena mampu menjadi platform pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Baca juga: 5 Desa Wisata Peninggalan Megalitikum di Indonesia, Cocok Dikunjungi bagi Pencinta Sejarah & Budaya

Pelatihan di Grand Rohan Yogyakarta pada 16-17 Oktober 2023 menjadi panggung gemilang bagi S-TUJU.

Salah satu peserta, Linda Kusumawati dari Desa Bumiharjo, berbicara dengan antusias tentang pengalamannya.

"S-TUJU memberikan kami akses tak terbatas ke informasi pelatihan. Pre-test dan post-test memberi gambaran langsung tentang perkembangan pemahaman materi kami. Dan yang paling mengagumkan, kami bisa mengunduh sertifikat pelatihan kami secara langsung dari aplikasi ini," ungkap Linda.

Pendapat serupa datang dari Hanif, seorang pelatih yang secara aktif menggunakan S-TUJU.

"Aplikasi ini menggabungkan keindahan dan keefektifan. Namun, ada potensi yang belum dimaksimalkan, terutama dalam analisis data. Dengan penambahan analisis yang lebih terperinci, seperti pemetaan usia peserta, kita dapat memahami pelaku pariwisata lebih mendalam dan merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran," jelasnya.

Perwakilan industri, Co-Founder & CEO Atourin, Benarivo Triadi Putra menyoroti dampak S-TUJU dalam merangsang modernisasi pelatihan.

"S-TUJU adalah jembatan antara manajemen data dan teknologi digital. Ini adalah tonggak penting menuju masa depan pelatihan pariwisata. Kami percaya, dengan pengembangan berkelanjutan, sistem ini akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara menyeluruh," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas