Sabet Empat Penghargaan, Jatim Juara Umum Anugerah Dewan Energi Nasional
Khofifah meresmikan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) berbasis atap berkapasitas 9,8 Mega Watt peak (MWp) di kawasan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Jawa Timur (Jatim) meraih gelar juara umum pada perhelatan Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) di Jakarta, Jumat (20/10/2023) setelah menyabet peringkat pertama pada 4 kategori penghargaan yang dilombakan di acara Energy Transition Conference & Exhibition 2023 yang diselenggarakan DEN bekerja sama dengan Majalah Listrik Indonesia.
Berdasarkan hasil penilaian DEN, Jawa Timur menempati urutan pertama pada kategori; Daerah yang Berhasil Mengoptimalkan dan Memanfaatan Potensi Energi Baru dan Terbarukan, Daerah yang Melakukan Implementasi Kebijakan dan Regulasi Turunan Perda RUED Provinsi, Daerah yang Memiliki Inovasi Terbaik dalam Pengembangan Energi Terbarukan, dan sebagai Daerah yang Paling Baik dalam Pengelolaan Data Energi.
Baca juga: Dua Raksasa Energi Gazprom dan CNPC Salaman, Rusia Tingkatkan Pasokan Gas Alam ke China
Selain menjuarai empat kategori, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mendapatkan Juara II kategori Daerah yang Berhasil Mendorong Transisi Energi, serta mendapatkan penghargaan Booth Terbaik kategori pemerintah daerah pada gelaran Anugerah DEN 2023.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir pada acara penganugerahan tersebut mengatakan bahwa hasil yang diraih Jatim ini tentunya menjadi energi baru untuk terus memberikan yang terbaik guna mendorong transisi energi menuju net zero emission di tahun 2060.
“Mudah-mudahan apa yang kami peroleh yaitu apresiasi dari DEN pada Anugerah DEN 2023 akan jadi bagian dari pemacu semangat kami selanjutnya,” katanya.
Khofifah juga meminta timnya untuk memperkuat pengolahan data energi. Termasuk juga dalam memaksimalkan implementasi kebijakan dan regulasi turunan Perda RUED (Rencana Umum Energi Daerah).
Sementara terkait optimalisasi potensi energi baru dan terbarukan di Jawa Timur, Khofifah meminta jajarannya untuk melakukan sinergitas yang lebih kuat lagi.
“Kalau hanya mengandalkan APBD tentu tidak akan cukup. Perlu sinergitas antara pemerintah dan private sector. Dan jika itu terjadi maka ini akan jadi kekuatan yang luar biasa,” tegasnya.
Belum lama ini, Khofifah meresmikan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) berbasis atap berkapasitas 9,8 Mega Watt peak (MWp) di kawasan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelumnya Khofifah juga meresmikan PLTS atap dengan kapasitas 7 MWp.
“Jadi pola sudah terbangun di antara korporasi di Jawa Timur. Kami berharap mereka berloma-lomba menuju kebaikan-kebaikan. Kita sudah harus bertahap meninggalkan energi berbasis fosil,” ujarnya.
Khofifah mengingatkan bahwa target Net Zero Emission tahun 2060 adalah tugas besar dan tugas bersama. “Ini harus dibangun komitmen yang kuat untuk bisa mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060. Dan itu harus terukur,” kata Khofifah.