Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Melemah Nyaris Tembus Rp 16.000, BI Beralasan karena Kerek Suku Bunga 6 Persen

Bank Indonesia beralasan pelemahan rupiah kali ini terjadi karena kenaikan suku bunga menjadi 6 persen.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rupiah Melemah Nyaris Tembus Rp 16.000, BI Beralasan karena Kerek Suku Bunga 6 Persen
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan lembaran uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin (23/10/2023) melemah drastis dan nyaris menembus angka Rp 16.000 tepatnya di level Rp 15.944 per dolar AS. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin (23/10/2023) melemah drastis dan nyaris menembus angka Rp 16.000 tepatnya di level Rp 15.944 per dolar AS.

Bank Indonesia (BI) beralasan pelemahan rupiah kali ini terjadi karena kenaikan suku bunga menjadi 6 persen.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, BI berupaya menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen.

"Untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global, serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation," ujar Juda, Senin (23/10/2023).

Juda menyampaikan, untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Indonesia terus melakukan penguatan respon kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Pertama, mengembangkan inovasi kebijakan seperti penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), dan QRIS Cross Border," kata Juda.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, BI juga memperkuat ketahanan siber yang bersifat end to end untuk memastikan keamanan data masyarakat yang berpengaruh pada kelancaran sistem pembayaran.

Baca juga: Rupiah Melemah Senin Pagi, Nyaris Tembus Rp16.000 Per Dolar AS

"Ketiga, mendukung pembiayaan hijau melalui berbagai instrumen kebijakan dalam mengantisipasi tantangan perubahan iklim," terangnya.

Juda menyampaikan konsistensi, inovasi, dan sinergi adalah tiga prinsip utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Pekan Depan Rupiah Diprediksi Tembus Rp16.000 per Dolar AS, Bagaimana Dampak ke Kantong Orang RI?

"Selama semester I 2023, stabilitas sektor keuangan masih terjaga dengan baik meski dihadapkan pada lingkungan risiko suku bunga global yang tinggi dalam jangka panjang (higher for longer)," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas