Kemendag Dorong Produk Komoditas dan UMKM Asal Indonesia Timur Tembus Pasar Global
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan mendorong produk komoditas dan UMKM asal Indonesia Timur seperti cengkih
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mendorong produk komoditas dan UMKM asal Indonesia Timur seperti cengkih, vanila, moringa, dan jahe untuk bisa ekspor atau go global.
Hal itu disampaikan dalam peluncuran buku “Eastern Indonesia For The World” di pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2023.
"Buku ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor dari Indonesia Timur. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat umum dalam meningkatkan ekspor dari Indonesia Timur," ujar Didi dalam keterangan, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Ciptakan Kemandirian Pelaku Usaha, AQUA Kembangkan UMKM Melalui AQUA Home Service
Didi menegaskan buku ini dapat menjadi katalog bagi pemerintah daerah (pemda) dan para pemangku kepentingan terkait untuk memahami potensi komoditas andalan yang bisa diekspor, lengkap dengan eksportir dan para UMKM.
Peluncuran buku Eastern Indonesia For The World diinisiasi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) bekerja sama dengan Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO) serta Kementerian Perdagangan.
Buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities setebal 140 halaman terbagi dalam dua bagian besar. Pertama, memuat kisah ekspor komoditas Indonesia Timur sejak abad 15, periode kolonialisme, hingga pasca kemerdekaan.
Bagian kedua sekaligus mendapatkan porsi paling besar berisikan gambaran potensi dan aktivitas ekspor komoditas setiap provinsi yang dilengkapi dengan kontak dan alamat para pelaku UMKM ekspor.
Terdapat 13 provinsi di Indonesia Timur yang diulas pada buku ini mulai dari Bali hingga Papua Barat.
Ke depan, data pelaku UMKM yang sudah melakukan ekspor dan potensial bakal terus diperbarui sehingga calon pembeli mendapatkan lebih banyak pilihan dari sisi pelaku dan komoditas.
Baca juga: Inisiatif Program Ibu Berbagi Bijak 2023 Buka Cakrawala Baru bagi 315 UMKM di Tasikmalaya
Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk. Ishak Danuningrat mengatakan bahwa Sampoerna senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan UMKM.
Pendampingan kepada UMKM merupakan bagian dari konsistensi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal, termasuk UMKM.
Menurutnya, Indonesia Timur punya sejarah panjang untuk ekspor komoditas seperti cengkeh, kopi, vanili, coklat dan lainnya.
Sampoerna melalui SETC selalu aktif mendorong lahirnya wirausaha muda, membantu UMKM lebih maju dan ambil bagian dalam rantai pasok global melalui ekspor.
Buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities menjadi salah satu cara Sampoerna memperkenalkan kembali potensi komoditas dari setiap provinsi di Indonesia Timur lengkap dengan para pelaku UMKM.
"Kami yakin melalui kolaborasi multipihak dapat membantu UMKM semakin maju dan ambil bagian dalam rantai pasok global," ujar Ishak.
Adapun, SETC adalah program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan terintegrasi yang hadir sejak 2007. Tujuannya ialah mengembangkan UMKM Indonesia agar dapat lebih berdaya saing dan mandiri.
Ketua Yayasan BEDO Jeff Kristianto mengatakan bahwa buku Eastern Indonesia For The World, The Story of Eastern Indonesian Food Commodities lahir dari kepedulian SETC dan BEDO untuk melahirkan UMKM yang mampu ekspor dari wilayah Indonesia Timur.
SETC dan BEDO punya semangat yang sama yakni ingin mendorong anak muda untuk menjadi eksportir-eksportir baru, wirausaha muda baru sekaligus mendukung program pemerintah untuk peningkatan ekspor.
“Pemerintah sudah menggalakkan Spice Up To The World dan komoditas dari Indonesia Timur sebenarnya sangat banyak dan terkenal, cuma tidak banyak eksportir dari sana,” ujarnya.
Jeff menuturkan buku ini diharapkan menjadi living document dan akan dikirimkan kepada atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC); kedutaan negara sahabat di Tanah Air sehingga dapat memberikan informasi sekaligus membuka peluang akses pasar ke luar negeri.
“Harapan besarnya adalah ekspor Indonesia bisa meningkat. Selain itu, buku ini bisa dikenal dan menjadi panduan bagi buyer yang mencari komoditas dari Indonesia Timur,” jelasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia