Momen Prabowo Hentikan Wawancara Demi Beri Perhatian kepada Sri Mulyani yang Kedinginan di London
Saat itu, eks Danjen Kopassus itu terlihat berhenti memberikan keterangan dan melirik ke arah Sri Mulyani.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada momen menarik terjadi setelah Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara CEO Roundtable Forum di Lancaster House, London, Inggris Kamis (21/11/2024).
Saat itu, Prabowo memberikan perhatian kepada Sri Mulyani yang juga Menteri Keungan RI yang sedang kedinginan usai keluar tempat acara tanpa memakai mantel hangat. Padahal, saat itu cuaca sedang dalam kondisi dingin.
Baca juga: Momen Prabowo dan Wakil PM Inggris Senda Gurau soal Kucing Peliharaan saat Makan Siang Bersama
Momen itu bermula saat Prabowo terlihat sedang melakukan jumpa pers bersama awak media. Saat itu, eks Danjen Kopassus itu terlihat berhenti memberikan keterangan dan melirik ke arah Sri Mulyani.
Ketika itu, Sri Mulyani sedang dalam kondisi kedinginan. Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memang hanya tampak memakai baju batik biru tua, tidak seperti menteri lainnya yang menggunakan jas serta syal.
"Enggak kelihatan saya kedinginan, padahal kedinginan," ucap Sri Mulyani.
Mendengar hal tersebut, Prabowo lantas meminta Sri Mulyani untuk memakai mantel dan meminta para staf dan ajudannya untuk membantu Menteri Keuangannya tersebut.
"Pakai over coat [mantel], pakai over coat. You'll get cold [nanti Anda sakit]," kata Prabowo kepada Sri Mulyani.
“Bantu, bantu,” sambung Prabowo kepada para stafnya.
Baca juga: Prabowo Bertemu PM Inggris Kompak Suarakan Gencatan Senjata di Gaza
Adapun CEO Roundtable Forum yang dihadiri oleh Prabowo beserta sejumlah menterinya tersebut menjadi momentum penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan keseriusannya dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta membahas peluang investasi strategis di Indonesia.
Forum tersebut juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Inggris serta membuka peluang kerja sama lebih luas di berbagai sektor.