Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina EP Jambi Field Dorong Pengembangan Batik untuk Warga Binaan Lapas Perempuan

Warga binaan mendapatkan pelatihan pembuatan batik sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina EP Jambi Field Dorong Pengembangan Batik untuk Warga Binaan Lapas Perempuan
HO
PEP Jambi Field menggelar pelatihan membatik dari dasar bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina EP (PEP) Jambi Field yang merupakan bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 1 Subholding Upstream Pertamina, melakukan pemberdayaan kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB.

Warga binaan mendapatkan pelatihan pembuatan batik sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat.

Kegiatan ini menjadi sasaran program penerima manfaat dalam upaya memberdayakan masyarakat rentan, yaitu warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Lakukan Pengisian Perdana Sustainable Aviation Fuel Bagi Penerbangan Komersil

Pjs General Manager Zona 1 Dicki Hendrian mengatakan batik yang dikembangkan di Lapas Perempuan ini merupakan replikasi program Batik Serumpun Berlian yang berlokasi di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, yang juga merupakan Mitra Binaan PEP Jambi Field.

Program batik ini diperluas di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi dengan menghadirkan para anggota Batik Serumpun Berlian sebagai Pelatihnya.

“Lapas perempuan ini merupakan wadah penampung narapidana dengan berbagai macam kasus yang dihadapi,” ujar Dicki dalam keterangan Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Pertamina Segera Pasarkan Produk Bioavtur ke Pasar Aviasi Domestik dan Internasional

Berita Rekomendasi

Menurut dia, program ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga binaan pasca hukuman.

Stigma yang melekat pada diri mereka sebagai seorang mantan narapidana membuat mereka kerap dikucilkan oleh masyarakat bahkan oleh keluarga.

Berdasarkan pelaksanaan pemetaan ditemukan beberapa potensi yang dimiliki oleh beberapa warga binaan lapas, salah satunya adalah membatik.

Keahlian yang mereka miliki tidak terasah dengan baik karena belum ada kegiatan yang membatik.

Menurut dia, program ini unik, tidak seperti program biasa yang anggotanya itu-itu saja. Sedangkan program PEP di Lapas ini anggotanya memiliki masa aktif hingga mereka keluar dari sini.

“Kami juga berharap, warga binaan ini dapat memiliki keahlian ketika kembali terjun ke masyarakat lagi. Memiliki peningkatan kapasitas diri mereka masing-masing dari keahlian yang telah kami berikan,” jelas Dicki.

Baca juga: Ajak UMKM Rintis Pasar Ekspor, Peruri Bawa Mitra Binaan Pameran di Singapura

Dia mengungkapkan, komitmen manajemen PHR Regional Sumatera Zona 1 terhadap implementasi program Tanggagung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sangat baik, terbukti dengan berjalannya program-program TJSL yang secara keberlanjutan dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas