Belasan Kereta LRT Jabodebek Masuk Bengkel, Kemenhub Bilang Sedang Dievaluasi
Belasan kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masuk bengkel lantaran mengalami keausan roda.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim, belasan kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masuk bengkel lantaran sedang dievaluasi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan, roda kereta LRT Jabodebek yang cepat aus dan mengharuskan pembubutan roda, bukan hal yang menjadi permasalahan.
"Kita prinsipnya kan hasil evaluasi, kita perbaiki kalau ada temuan. Jangan sampai ada masalah keselamatan. Bukan suatu masalah, kita sedang evaluasi, mencegah supaya tidak ada permasalahan dari sisi perkeretaapian," ujar Risal Wasal kepada wartawan di Jakarta Internasional Velodrome, Senin (30/10/2023).
LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan 9 trainset karena 18 trainset tengah menjalani perawatan roda.
Pihak LRT Jabodebek telah meminta penambahan mesin bubut roda kereta sebab hanya memiliki satu mesin. Terkait ini, Risal mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mempercepat perbaikan.
"Tadi saya juga ngomong ke teman-teman LRT Jakarta, Jakpro. Mereka juga punya, bisa dimanfaatkan kok untuk mempercepat kalau harus dibubut," tegasnya.
Adapun sebelumnya, ratusan perjalanan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek terpaksa dibatalkan karena belasan rangkaian keretanya harus masuk bengkel.
Baca juga: Hari ini LRT Jabodebek Hanya Beroperasi dengan 9 Trainset dan 131 Perjalanan
"Ada 18 train set yang rodanya sudah aus. Jadi belasan train set ini harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki," kata Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo.
Banyaknya rangkaian kereta yang masuk ke dalam bengkel pada akhirnya berpengaruh pada operasional LRT selama beberapa hari ke depan.
Baca juga: LRT Jabodebek Hanya Jalankan 9 Rangkaian, Manajemen: Waktu Tunggu Kereta Jadi 1 Jam
Kuswardoyo mengatakan, pihaknya terpaksa memangkas ratusan perjalanan karena hanya sedikit rangkaian kereta yang tersedia.
"Kini hanya 9 train set yang tersedia. Artinya ada 103 perjalanan yang kami batalkan saat ini," ujar dia.
