Bulog Teken Kontrak 1 Juta Ton Beras Impor, Stok Tahun Depan Dipastikan Aman
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog dipastikan dalam jumlah yang aman sampai tahun depan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog dipastikan dalam jumlah yang aman sampai tahun depan.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, stok CBP aman melalui tambahan penugasan impor beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,45 juta ton. Terbaru, Bulog berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton beras.
Baca juga: Karena El Nino Bikin Produksi Beras Turun, Pabrik Penggilingan Padi Turun 40 Persen
1 juta ton tersebut merupakan bagian dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
"Pelaksanaan [importasi] akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri," ujar Suyamto dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).
Ia mengatakan, asal negara impor bukan jadi masalah, selama itu memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
Saat ini, Bulog sudah melakukan kontrak dengan beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar.
"Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," kata Suyamto.
Suyamto turut menegaskan bahwa pihaknya melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini.
Menurut dia, kenaikan harga beras saat ini dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri.
Baca juga: Harga Beras Super di Jateng Melandai Jadi Rp15.300 Per Kg, Simak Update Harga Pangan 1 November 2023
Di antaranya, bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," kata Suyamto.
"Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” lanjutnya.
Hingga saat ini Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia.
Total sebanyak 885 ribu ton telah digelontorkan dan kegiatan ini juga terus berlanjut sampai harga stabil.
Sekarang juga sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk bulan September, Oktober, dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.