INSA Dorong Alternatif Pendanaan Pelayaran Lewat Pasar Modal
DPP Indonesian National Shipowners’ Association bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), tentang Kerja Sama Peningkatan Pemahaman Pasar Modal di Indonesia di Mainhall Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (09/11/2023).
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, kerja sama ini merupakan salah satu program kerja DPP INSA untuk memberikan alternatif pendanaan bagi perusahaan pelayaran nasional melalui pasar modal.
Sehingga menurutnya, hal tersebut akan mendukung tumbuh dan berkembangnya industri pelayaran nasional. Terlebih, saat ini sektor pelayaran nasional telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Baca juga: Peneliti Ekonomi Lingkungan: Pendanaan Jadi Tantangan Memerangi Perubahan Iklim
Dia juga bilang kalau melalui kerja sama ini mencerminkan dukungan adanya alternatif pendanaan bagi perusahaan pelayaran nasional anggota INSA untuk mendapatkan dana segar dari pasar modal.
"MoU INSA dan BEI ini sebagai program kita memberikan alternatif pendanaan bagi perusahaan pelayaran anggota," kata Carmelita, Kamis.
Sedangkan Wakil Ketua Umum III INSA Nova Y. Mugijanto mengatakan, pemerintah wajib memberikan fasilitas pembiayaan dan perpajakan dalam rangka memberdayakan industri angkutan perairan nasional.
Hal itu juga tertuang dalam undang-Undang 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 57.
"Namun kondisinya saat ini, skema pembiayaan untuk pengadaan kapal masih berjangka waktu pendek dengan beban bunga yang cukup tinggi," kata Nova.
Nova mengatakan, jenis usaha di sektor transportasi laut merupakan sektor usaha padat modal dan padat karya dengan tingkat pengembalian investasi yang panjang.
Karenanya, diperlukan skema pembiayaan dengan jangka waktu yang panjang
"Seluruh pengembangan armada baik sisi kuantitas dan sisi kualitasnya memerlukan investasi, sehingga pelayaran nasional membutuhkan lebih banyak sumber pendanaan, yang salah satunya dari pasar modal," terangnya.
Baca juga: Sukses Kembangkan Bisnis Dompet Digital Web3, Account Labs Raih Pendanaan 7,7 Juta Dolar AS
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menambahkan, penandatanganan kerja sama ini untuk salah satu opsi pendanaan bagi perusahaan INSA.
Dia juga bilang, MoU ini dilakukan bersama Self Regulatory Organization (SRO) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Beserta INSA.
"Tujuannya tentu adalah untuk memperkenalkan pasar modal sebagai salah satu opsi pendanaan bagi perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan, dan menjaga going concern serta berkesinambungannya perusahaan," tutur Jeffery.
Selain itu, Jeffery mengatakan bahwa saat ini sudah sebanyak 21 anggota INSA menjadi perusahaan tercatat dengan total nilai kapitalisasi mencapai Rp 76 triliun.
"Per 6 November nilai kapitalisasi pasarnya sudah mencapai Rp 76 triliun. Tentunya ini akan memberikan dorongan dan motivasi untuk menyusun," ucap Jeffery.
"Semoga melalui kegiatan hari ini kita dapat terus membangun sinergi dan kerja sama yg erat dalam tidak hanya industri pelayaran tetapi pasar modal dan perekonomian kita secara umum," imbuhnya.