Gelar Blue Innovation Solution di Glasgow, AIS Forum Cari Solusi Inovatif Ekonomi Biru
Rosiello juga menyoroti potensi solusi yang tersimpan dalam lautan, namun untuk mewujudkan potensi ini, investasi dalam inovasi sangatlah penting.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Archipelagic and Island States (AIS) Forum mengadakan Blue Innovation Solution: Ignite the Blue yang berlangsung di Glasgow, United Kingdom pada 6-7 November 2023.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pasca pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang telah berlangsung di Nusa Dua, Bali, 10-11 Oktober 2023.
Forum ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berdiskusi tentang solusi inovatif dalam menggerakkan ekonomi biru, khususnya bagi negara-negara pulau dan kepulauan.
Baca juga: KTT AIS Forum 2023 Sukses Digelar, Jokowi Tekankan Solidaritas hingga Komitmen Bangun Ekonomi Biru
Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso, menyampaikan, perlunya solusi strategis terkait inovasi dalam mengarusutamakan ekonomi biru sebagai salah satu sektor potensial di negara-negara pulau dan kepulauan.
“Inovasi merupakan penggerak dari setiap perubahan yang berarti, dan para wirausaha memainkan peran penting dalam proses ini sebagai penerjemah ide-ide kreatif menuju penerapannya di dunia nyata. Oleh karenanya, diperlukan perhatian khusus pada penelitian dan pengembangan serta dukungan kepada para wirausaha,” ujar Riny dikutip Jumat (10/11/2023).
Acara ini menampilkan sejumlah pembicara dari sektor akademik, swasta, inovasi, pengembangan, serta para pelaku lokal di sektor ekonomi biru.
Hari pertama dimulai dengan keynote speech oleh Alessandro Rosiello, Direktur Futures Institute Edinburgh, yang menekankan pentingnya meningkatkan inovasi dan kewirausahaan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.
Rosiello juga menyoroti potensi solusi yang tersimpan dalam lautan, namun untuk mewujudkan potensi ini, investasi dalam inovasi sangatlah penting.
Tiga sesi panel diselenggarakan pada hari pertama. Adam Bobbette dari Department of Political Geology, University of Glasgow, membahas tentang "Archipelagic Imaginaries and Earth Futures," yang memproyeksikan potensi negara-negara pulau dan kepulauan di masa depan dengan penekanan pada keberlanjutan dan pentingnya pengetahuan dan kearifan lokal.
Pada sesi panel kedua, hadir pembicara dari Tony Blair Institute for Global Change yakni Astrid Dita.
Sebagai Head of Digital & Tech Transformation for Indonesia, ia memimpin sesi panel Technology for Blue.
Baca juga: Hasilkan Inovasi GoDentist, Mahasiswa PGSD FKIP UT jadi Penerima Dana Project Bangkit Academy 2023
Paparannya dalam sesi panel ini berfokus pada solusi-solusi inovatif terkait bagaimana mengatasi tantangan khas yang dihadapi oleh negara pulau dan kepulauan melalui implementasi teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi geografis maupun ekonomi dari negara-negara tersebut.
Lebih lanjut, Dita juga mengangkat isu penting terkait atensi global yang selama ini tidak begitu besar diberikan pada isu-isu sektoral di negara-negara pulau dan kepulauan.
Blue Innovation Solutions 2023 diharapkan bisa menjadi motor penggerak bagi inisiatif-inisiatif serupa terkait implementasi ekonomi biru di negara-negara AIS lainnya.