Pembangunan KEK JIIPE di Gresik Terus Digenjot, Diproyeksikan Serap Investasi Asing Rp250 T
Pelindo terus mengembangkan kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelindo (Persero) terus mengembangkan kawasan industri terpadu di berbagai penjuru Nusantara, satu di antaranya Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur.
"JIIPE merupakan bagian dari strategi PT Pelindo mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan,” kata Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono dikutip Jumat (10/11/2023).
Integrasi itu, kata Arif, menyelesaikan berbagai masalah konektivitas antara kawasan industri dengan pelabuhan seperti delays trucking, keterbatasan moda transportasi, waktu tempuh yang tinggi, dan keterbatasan infrastruktur jalan.
Menurutnya, kawasan JIIPE tidak hanya terintegrasi dengan pelabuhan, tapi juga adanya akses tol, yaitu tol Surabaya-Manyar dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) yang saat ini dalam tahap penyelesaian ruas Bunder-Manyar yang nantinya ruas Tol KLBM akan terintegrasi dengan Tol Trans Jawa dan memiliki akses langsung dari kawasan.
“Jarak JIIPE ke pintu tol Surabaya-Manyar hanya tiga kilometer yang terhubung dengan jalan provinsi yang dikenal dengan jalan Daendels,” katanya.
Direktur HR dan Logistik PT BKMS Agung P. Guritno sebelumnya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten dan provinsi telah menyelesaikan sebagian pelebaran jalan provinsi yang merupakan salah satu akses menuju JIIPE.
“Tinggal akses tol Bunder-Manyar yang masih dalam tahap penyelesaian,” kata Agung.
Baca juga: Realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus di Kuartal III Capai Rp 35,71 Triliun
Proyek sepanjang 9,39 kilometer ini akan memiliki akses pintu tol langsung dari JIIPE. Tak hanya akses jalan dan berbagai infrastruktur seperti air, jaringan gas, dan listrik yang sudah dan sedang dibangun di JIIPE.
Sejak ditetapkan sebagai KEK, kata Agung, investasi yang masuk ke JIIPE sudah mencapai sekitar Rp52 triliun dan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pengembangan kawasan.
“Pemerintah menargetkan kami investasi asing (Foreign Direct Investment) sebesar 16 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun,” ujarnya.
Baca juga: Bos InJourney Minta PMN Rp1,19 Triliun untuk Pengembangan KEK Mandalika dan Sanur
Pencapaian target diawali dengan masuknya fasilitas pengolahan hasil tambang atau dikenal dengan istilah Smelter yang dimiliki oleh PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri unggulan di JIIPE.
Sebagai bagian dari program hilirisasi industri pemerintah, Freeport menjadi anchor tenant JIIPE dengan lahan seluas 100 hektare.
Pabrik smelter Freeport yang dibangun dengan investasi 3 miliar dolar AS merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang telah bergabung di JIIPE.