Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai 183,19 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun -7,77 persen dari tahun 2022 sebesar 198,62 miliar dolar AS.

"Impor secara kumulatif pada periode Januari sampai dengan Oktober 2023 mencapai 183,9 miliar dolar AS atau turun sebesar 7,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Kepala Bapanas: Impor Beras Dilakukan Terukur Demi Jaga Harga di Tingkat Petani

Pudji bilang, nilai impor migas mencapai 28,97 miliar dolar AS atau turun sebesar -15,81 persen dari tahun 2022 yaitu 34,41 miliar dolar AS.

Sedangkan impor nonmigas mencapai 154,22 miliar dolar AS atau turun sebesar -6,08 persen dari tahun 2022 yaitu 164,21 miliar dolar AS.

Penyumbang utama penurunan impor tersebut berasal dari bahan baku/penolong yang mengalami penurunan -12,65 persen. Meskipun nilai impor bahan baku penolong pada periode ini mencapai 133,45 miliar dolar AS.

"Utamanya didorong oleh penurunan impor komoditas bahan bakar mineral, besi dan baja atau dan plastik dan barang dari plastik," tuturnya.

Sementara itu impor barang konsumsi pada periode Oktober ini mencapai 17,49 miliar dolar AS atau naik 6,69 persen dari tahun 2022 sebesar 16,35 miliar dolar AS.

Adapun nilai impor barang modal yaitu sebesar 32,26 miliar dolar AS dan mengalami kenaikan 9,32 persen dari tahun 2022 yaitu 29,51 miliar dolar AS.