Indonesia Bisa Kurangi Emisi Karbon Mulai dari Penggunaan Lampu, Ini Caranya
inovasi Signify untuk dunia yang lebih hijau dengan inisiatif global bertajuk Green Switch ke Indonesia pada Juni.
TRIBUNNEWS.COM - Target pemenuhan netral karbon pada 2060 telah menjadi komitmen pemerintah Indonesia kepada masyarakat dunia. Melihat situasi dari data-data yang dilaporkan tentang sumber emisi karbon, tugas pemerintah Indonesia tidaklah mudah dan tentunya membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
Apalagi, kejadian-kejadian ekstrem akibat perubahan iklim terus terjadi di Indonesia. Polusi udara hingga kenaikan permukaan air laut yang terjadi di Jakarta serta bencana kekeringan dan kekurangan air bersih yang baru-baru ini terjadi di Bogor, misalnya, semakin mendorong urgensi untuk aksi iklim yang nyata dalam mengurangi emisi karbon.
Perubahan iklim tentunya tak lepas dari tren urbanisasi yang tinggi, selaras dengan data dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat ini tinggal di daerah perkotaan. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai sekitar 60 persen pada tahun 2030.
Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara dengan kontribusi emisi karbon terbesar di dunia. Secara sektoral, kontributor terbesarnya adalah sektor kelistrikan (44 persen), diikuti sektor industri (24 persen).
Melihat pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi karbon, Signify, pemimpin dunia di bidang pencahayaan yang menaungi merek terkemuka seperti Philips dan Interact, siap membantu pemerintah dan sektor swasta di Indonesia dalam memenuhi komitmen keberlanjutan dan aksi iklim serta mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui program kampanye Green Switch.
Pencahayaan berkelanjutan, inovasi Signify untuk dunia yang lebih hijau
Hadirkan inisiatif global bertajuk Green Switch ke Indonesia pada Juni lalu, Signify menawarkan cara paling sederhana dan energy-efficient untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dengan beralih ke pencahayaan LED dan LED terkoneksi.
Green Switch mengampanyekan pencahayaan sebagai solusi tercepat menuju masa depan yang lebih hijau dan pintar. Upaya tersebut diperkuat dengan kehadiran dua brand unggulan Signify, yaitu Philips untuk pencahayaan profesional dan konsumen yang inovatif dan hemat energi serta Interact untuk sistem dan layanan pencahayaan terkoneksi yang didukung Internet of Things (IoT).
Bersama Green Switch, sektor pemerintah dan swasta diperkirakan dapat menghemat hingga Rp37,1 triliun dan mengurangi emisi karbon sekitar 20,5 juta ton per tahun di Indonesia. Inisiatif ini nantinya memfasilitasi langkah-langkah praktis para pelaku industri dan pemerintah yang sesuai dengan komitmen keberlanjutan.
Green Switch mengusung enam pilar utama, yakni Renovation Wave, Clean Energy, Circular Economy, Clean Mobility, Biodiversity, dan Digitalization.
Pilar Renovation Wave, yang merupakan pilar paling utama dari program Green Switch, mengajak semua pihak untuk beralih ke pencahayaan LED terkoneksi yang membantu berbagai gedung dan jalan menghemat konsumsi energi pencahayaan hingga 80 persen. Berdasarkan data internal Signify, mengalihkan semua titik lampu ke LED dapat menghemat emisi karbon setara dengan penyerapan 933 juta pohon.
Country Leader Signify Indonesia Dedy Bagus Purnomo mengungkapkan harapannya agar kampanye Green Switch ini juga dapat membantu serta mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai netralitas karbon pada 2060 dan mempercepat Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
“Di Signify, inovasi dan keberlanjutan merupakan pilar utama dari strategi bisnis kami. Inisiatif Green Switch menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu memenuhi komitmen aksi iklim mereka tanpa menunda, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” ujarnya.
Dalam mewujudkan komitmen Green Switch, Signify aktif memberikan dukungan terhadap pemerintah dan swasta melalui pembangunan infrastruktur digital, renovasi berkelanjutan, hingga implementasi kota pintar dan green building.
Signify juga bekerja sama dengan institusi pembiayaan menghadirkan skema ESCO bagi pelaku industri sehingga efisiensi energi dengan beralih ke LED dapat dilakukan melalui pengembalian investasi yang bertahap setiap bulannya.
Inisiatif ini juga telah menghadirkan pencahayaan dengan konektivitas IoT di ruang-ruang publik, yang dinilai dapat membuka terciptanya lapangan pekerjaan, berkontribusi mengurangi tingkat kriminalitas di jalan hingga 21 persen dan kecelakaan lalu lintas di malam hari hingga 30 persen, berdasarkan riset internal Signify.
Salah satu kontribusi nyata Signify adalah kehadiran Interact City yang diintegrasikan ke dalam sistem Jakarta Smart City yang pada masanya menjadi proyek penerangan jalan pintar terbesar di Asia Tenggara. Signify juga hidupkan ruang publik, seperti pencahayaan dinamis di Tebet Ecopark dan Marina Waterfront Labuan Bajo, serta pemasangan lampu tenaga surya di Jalan Aek Natolu yang menjadi salah satu akses utama menuju Pelabuhan Ajibata, Sumatera Utara.
Signify pun telah mendirikan fasilitas cetak Philips 3D printed luminaires di Tangerang untuk mendukung ekonomi sirkular, di mana luminer tersebut memiliki jejak karbon 47 persen lebih rendah berkat penggunaan bahan polikarbonat yang 100 persen dapat didaur ulang.
Terdepan dalam melakukan terobosan hemat energi, Signify juga hadirkan Philips LED Ultra Efficient, dirancang secara inovatif untuk 50 persen hemat energi dengan masa pakai hingga 50 tahun, menjadikannya investasi berjangka panjang yang cerdas bagi konsumen.
Terbaru, Signify juga meluncurkan rangkaian Philips LED Solar Solution untuk kebutuhan penerangan luar ruangan yang dapat menghemat energi secara signifikan, dan memiliki biaya listrik yang rendah.
Bersama Green Switch dari Signify, inilah saatnya bagi pemerintah dan sektor swasta untuk beralih ke pencahayaan berkelanjutan sebagai upaya untuk mengurangi emisi, mendorong inovasi, serta mendukung target negara untuk mencapai netralitas karbon dan mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).