Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

LRT Jabodebek Hanya Beroperasi 8 Rangkaian, YLKI Minta Kembalikan ke Tarif Promo

YLKI menilai tarif LRT Jabodebek maksimal senilai Rp 20.000 itu dinilai tidak pas dengan kondisi yang saat ini.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in LRT Jabodebek Hanya Beroperasi 8 Rangkaian, YLKI Minta Kembalikan ke Tarif Promo
Instagram/@lrt_jabodebek
YLKI menilai tarif LRT Jabodebek maksimal senilai Rp 20.000 itu dinilai tidak pas dengan kondisi yang saat ini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, penerapan tarif Kereta LRT Jabodebek sedianya kembali ke tarif promo seiring rangkaian kereta yang digunakan hanya 8 trainset.

Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, permintaan itu pun sejalan dengan waktu tunggu (headway) antar kereta LRT Jabodebek yang mencapai 30 menit sampai 1 jam.




"Menurut saya kembalikan ke tarif promosi dulu, Rp 5.000 atau Rp 10.000 untuk membangun loyalitas pengguna sampai headway kembali normal," kata Tulus kepada wartawan di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Kemenhub: Tarif Dinamis LRT Jabodebek Masih Dibahas

Tulus mengatakan bahwa tarif LRT Jabodebek maksimal senilai Rp 20.000 itu dinilai tidak pas dengan kondisi yang saat ini. Bahkan dia mengklaim bahwa lambat laun bakal ditinggalkan oleh konsumen.

"Tarifnya memang dia mengklaim belum keekonomian tapi kalau nanti tarifnya disesuaikan dengan keekonomian efeknya konsumen akan lari dari LRT sehingga selain nanti target penumpang nya tidak terpenuhi," tegasnya.

Selain itu Tulus juga menyoroti bahwa headway selama hampir 1 jam dalam moda transportasi umum itu dinilai tak wajar. Dia menilai perlu adanya evaluasi oleh manajemen. Sebab kata dia, hal itu bakal merugikan LRT maupun konsumennya.

BERITA TERKAIT

"Headway nya sampai 1 jam mana ada angkutan masal headway sampai 1 jam itu kan ga lucu. 15 menit saja sudah lama itu ada satu jam. Nah ini harus dievaluasi," jelas Tulus.

"Terkait dengan LRT itu menyangkut soal keandalan dari produknya dan juga mau enggak mau kalau memang headway nya tidak bisa terpenuhi, sangat-sangat merugikan konsumen dan juga merugikan LRT sendiri," sambungnya.

Sebelumnya Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyatakan, waktu tunggu atau headway kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek bakal berjalan normal pada akhir November 2023 mendatang.

Pria yang kerap disapa Tiko mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait roda-roda kereta yang mengalami keausan sehingga membutuhkan perawatan.

"Nah itu sedang kita kalibrasi ulang kan memang kita review mengenai kapasitas dan kecepatan kita untuk bisa me-service LRT ini," kata Tiko kepada wartawan di Kantor Injourney, Rabu (1/11/2023).

"Kita sama-sama kalibrasi mengenai roda dan itu kita lagi kalibrasi kita targetkan nanti mungkin kita harapkan di Minggu ke 4 November kita sudah bisa jaga headway balik ke 15 menit lagi," imbuhnya.

Tiko mengatakan bahwa pihaknya juga tengah melakukan review secara menyeluruh bersama stakeholder terkait untuk mengantisipasi terjadinya persoalan yang sama dikemudian hari.

"Jadi kemarin lagi melakukan review menyeluruh mengenai kecepatan untuk melakukan perbaikan roda dan juga untuk memperbaiki jangka panjang supaya tidak terjadi kerusakan lagi di roda," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas