Forum Kapasitas Nasional III 2023 Bakal Jadi Ajang Optimalkan Peran Industri Hulu Migas
Industri hulu migas telah berperan sebagai penyokong anggaran negara sekaligus motor penggerak perekonomian nasional.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri hulu migas telah berperan sebagai penyokong anggaran negara sekaligus motor penggerak perekonomian nasional.
Melalui Forum Kapasitas Nasional yang diinisiasi sejak tahun 2021, SKK Migas berkomitmen mengoptimalkan peran industri hulu migas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Vice President SKK Migas yang juga Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional, Erwin Suryadi mengatakan, Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta pada 23-24 November 2023 akan menjadi pilar keberlanjutan peran strategis industri hulu migas dalam upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Hingga Oktober 2023, Capaian TKDN Industri Hulu Migas Mencapai 61,18 Persen
"Forum ini bukan sekadar pertemuan rutin. Ini adalah tonggak kesinambungan dalam mengoptimalkan peran industri hulu migas mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Forum Kapasitas Nasional telah membuka ruang bagi pemerintah, pelaku industri, perusahaan, UMKM, dan asosiasi bisnis untuk berpartisipasi dalam mendiskusikan penguatan kapasitas pelaku industri hulu migas, perusahaan dalam negeri, pabrikan lokal, termasuk UMKM,” kata Erwin, di Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, keberlanjutan forum ini sejalan dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, yang mencakup tiga target besar pada 2030, yakni produksi minyak 1 juta barrel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari, meningkatkan multiplier effect industri hulu migas terhadap sektor lain, serta terjaganya kelestarian atau keberlanjutan lingkungan.
Forum Kapasitas Nasional akan menjadi ruang pertukaran ide dan inovasi guna menjawab berbagai isu mendesak seperti lingkungan, teknologi baru, serta kebijakan perundang-undangan yang berdampak pada industri hulu migas.
“Kami berharap forum ini dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat akan pentingnya industri hulu migas bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Ditambahkan, pada puncak Forum Kapasitas Nasional III 2023, perbankan akan ikut ambil bagian dalam mendukung upaya pengembangan kapasitas nasional. Dukungan ini tentunya menambah daya dorong bagi perputaran perekonomian, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Kehadiran bank negara (Himbara) yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BSI dan Bank BTN serta konsorsium asuransi akan meramaikan dan melengkapi gelaran Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Jakarta. Institusi keuangan itu nantinya melengkapi proses rantai suplai dalam membangun dan memperkuat kapasitas nasional di hulu migas,” urai Erwin.
Laporan Penelitian Dampak Kegiatan Usaha Hulu Migas SKK Migas tahun 2023, industri hulu migas terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Hingga akhir Agustus 2023, sektor ini telah berkontribusi sebesar 7 persen terhadap APBN, dan proyeksinya menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi hingga akhir tahun 2023.
Data menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kontribusi industri hulu migas terhadap APBN menunjukkan tren positif. Tahun 2020, kontribusinya mencapai 6,38 persen, meningkat menjadi 7,43 persen pada 2021, dan mencapai 9 persen pada 2022.
Mengutip hasil penelitian tersebut, Erwin menjelaskan, rata-rata pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari industri hulu migas dari 2020 hingga 2022 mencapai 0,82 persen secara tahunan (yoy). Sebagai gambaran, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022 sebesar 5, 31 persen.
“Dampak langsung kehadiran industri hulu migas mencakup peningkatan nilai produksi barang dan jasa. Setiap investasi migas sebesar 1 juta dolar Amerika (USD) menambah nilai produksi barang dan jasa sebesar 1,5 juta USD. Investasi migas sepanjang tahun 2020 hingga Maret 2023 meningkatkan nilai produksi barang dan jasa sebesar Rp376,93 triliun,” paparnya.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwa investasi migas memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setiap investasi 1 juta USD di industri migas menambah PDB sebesar 1,4 juta USD.
Dampak tidak langsung industri ini terlihat dalam peningkatan bisnis penyedia barang dan jasa lokal, dengan tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 64,7 persen pada 2022. Capaian ini melampaui target pemerintah yang sebesar 57 persen. Dampak berganda juga tercermin dalam penyerapan tenaga lokal yang meningkat hingga 35 persen.
Secara keseluruhan, dampak positif industri hulu migas meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah sebesar 60,5 persen. Dengan memberikan efek limpahan ke daerah-daerah terpencil, industri ini tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan, tetapi juga berkontribusi pada pemerataan ekonomi antarwilayah di Indonesia.
Sementara itu, Hery Lutfi, Supply Chains Management & Logistics Sr. Manager Harbour Energy sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang mendukung penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional menjelaskan, dalam pelaksanaannya, Forum Kapasitas Nasional tahun ketiga di 5 wilayah kerja SKK Migas banyak mendorong peningkatan UMKM dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
“Kami memperluas partisipasi masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar SMK guna membangun pemahaman tentang peran penting kegiatan hulu migas dalam mendukung pertumbuhan di daerah,” katanya.