Mendag Zulhas Sebut Harga Beras Sudah Tidak Naik, Cuma Memang Belum Turun
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga beras kini sudah tak naik lagi.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga beras kini sudah tak naik lagi.
Namun, pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebut harga beras kini memang belum mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan oleh produksi yang menurun dan restriksi ekspor beberapa negara, contohnya India.
Baca juga: Bapanas Ungkap Akses Transportasi Jadi Tantangan Dalam Penyaluran Bantuan Beras di Papua
"Beras enggak naik lagi, cuma memang belum turun karena supply and demand. Produksi kita turun dan di luar negeri seperti India masih melarang karena masih negosiasi," katanya ketika ditemui usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Dia bilang, jika masyarakat ingin harga beras yang terjangkau, bisa membeli beras Bulog yang dijual seharga Rp10.900 per kilogram.
Hari ini, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium naik 0,13 persen atau sebesar Rp20, menjadi Rp14.970 per kg.
Harga beras medium naik 0,08 persen atau sebesar Rp10, menjadi Rp13.170 per kg.
Kenaikan harga beras ini turut menjadi sorotan ekonom senior yang juga eks Menteri Keuangan 2013-2014, Chatib Basri.
Chatib meminta pemerintah agar terus mewaspadai kenaikan harga beras yang terus terjadi akhir-akhir ini.
Baca juga: Chatib Basri Wanti-wanti Pemerintah Kalau Harga Beras Naik, Bakal Timbulkan Efek Luar Biasa
Ekonomi Senior Chatib Basri menyebutkan, kenaikan harga beras efeknya lebih besar dibandingkan kenaikan harga BBM.
“Beras merupakan komoditas politik. Paling sensitif. Bila harga beras naik, maka efeknya akan lebih besar dirasakan masyarakat,” kata Chatib Basri, Rabu (22/11/2023).
Chatib pun menceritakan saat ia menjabat sebagai Menteri Keuangan, ia merasa paling takut dengan kenaikan harga beras. "Lebih takut dari kenaikan harga bahan bakar minyak," ujarnya.
Menurutnya, imbas melonjaknya harga BBM muncul secara tidak langsung. Akan tetapi, kalau harga beras naik, maka efeknya langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Ini akan langsung datang efeknya. Jadi, kalau harga beras naik, bukan tidak mungkin maka persentase kemiskinan naik. Karena memang kenaikan harga beras paling sensitif,” ujar Chatib.
Selain itu, saat ini kenaikan harga beras menjadi penyumbang terbesar inflasi di Indonesia sejak Agustus hingga Oktober 2023.
Harga beras melonjak karena pasokan turun, fenomena El Nino jadi penyebab utama kekeringan yang berakibat panen padi berkurang.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras tersebut, Chatib pun mengimbau pemerintah untuk menjaga suplai dan memberikan bantuan sosial.