Kasus Pneumonia Merebak, Kemenhub Belum Akan Menutup Akses Masuk Turis China dan Belanda
kasus pneumonia misterius merebak. Kemenhub belum akan menutup akses masuk bagi warga China dan Belanda ke Indonesia
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, belum akan menutup akses masuk bagi warga negara asing (WNA) dari China dan Belanda ke Indonesia ditengah maraknya kasus pneumonia.
Jubir Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, penutupan akses masuk itu bakal berlaku jika nantinya ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius Serang Banyak Anak di China, Pakar: Bisa Saja Terjadi di Sini
Sebab menurutnya, status kesehatan kasus pneumonia itu berada dibawah kendali Kemenkes.
"Kami lebih fokus menangani aspek infrastruktur transportasinya. Jika memang ada rekomendasi untuk ditutup atau dibatasi, tentu hal ini akan menjadi pertimbangan kami," ujar Adita saat dihubungi Tribunnews, Kamis (30/11/2023).
"Terkait status kesehatan, hal tersebut menjadi kewenangan Kemenkes untuk menyatakan bahaya atau tidaknya," imbuhnya.
Selain itu Adita juga mengatakan, di ranah Kemenhub ini baik dari sisi udara maupun pelabuhan telah tersedia kantor kesehatan yang terpusat pada Kemenkes.
"Di bandara dan pelabuhan kan ada kantor kesehatan pelabuhan atau KKP yang ada di bawah Kemenkes," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat agar tidak panik menyusul penyebaran undefined pneumonia.
Baca juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Jangan Panik Sikapi Pneumonia di Tiongkok
Imbauan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi.
Ia mengatakan jika masyarakat sebaiknya meningkatkan kewaspadaan diri terlebih bila melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Masyarakat tetap tenang, jangan panik," ungkap dr. Imran pada laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (30/11/2023).
Sebagai informasi, Tiongkok saat ini mengalami ancaman serius penyebaran undefined pneumonia yang mulai merebak sejak November 2023.
Selain Tiongkok, penyakit radang paru-paru ini juga dilaporkan terjadi di Eropa. Penularan penyakit ini didominasi pada anak-anak.