Mendag Zulkifli Hasan Jamin Harga Bahan Pokok Saat Natal dan Tahun Baru Terjangkau
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin harga bahan pokok (bapok) saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin harga bahan pokok (bapok) saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 terjangkau dan stoknya terjamin.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan pengecekan harga bapok di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
"Ini Nataru penting ya karena menjamin kesediaan bapok, harga terjangkau, itu yang utama bagi kami agar Nataru bisa berlangsung dengan baik," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.
Baca juga: Mendag Zulhas: Cabai Mahal di Jakarta Karena Ditanamnya di Daerah Lain
Menjelang Nataru kali ini, ia menyebut ada cabai yang harganya tengah mengalami kenaikan.
Menurut dia, harga cabai di Jakarta masih mahal karena tempat produksinya ada di daerah lain.
"Cabai memang masih mahal di Jakarta karena mungkin cabainya ditanam di daerah (lain, red). Kemarin saya ke Gresik cabai sudah turun ke Rp70.000. Di sini tadi saya cek masih Rp90.000-Rp100.000," ujar Zulhas, sapaan akrabnya.
Ia berharap jika ada bahan pokok yang mahal, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa bertindak dengan membantu ongkos kirimnya dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) daerah.
"Kalau memang sudah melebihi, Pemda bisa menggunakan dana belanja tidak terduga untuk membantu subsidi ongkosnya," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Selain cabai, ia mengatakan komoditas pangan lainnya berada pada angka yang stabil. Contohnya seperti bawang-bawangan.
Bawang putih dibanderol Rp32 ribu-Rp33 ribu per kilogram (kg), sedangkan bawang merah Rp30 ribu-Rp35 ribu per kg.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Sumatera Selatan Stabil, Stok Telur Surplus 3.680 Ton
"Kalau di Jawa kemarin harga bawang Rp26 ribu, murah sekali, rugi (petani). Kalau bawang Rp35 ribu itu sedang, Rp40 ribu lah sedangnya, tapi di sini antara Rp30 ribu-Rp35 ribu," kata Zulhas.
Lalu, harga telur ayam disebut sedang dalam kondisi stabil, sekitar Rp27 ribu hingga Rp28 ribu per kg.
Daging ayam juga disebut stabil, tak ada perubahan harga. "Harganya Rp33 ribu. Kalau dipotong kakinya, (jadi) Rp35 ribu," ujar Zulhas.
Zulhas mengakui bahwa harga daging ayam masih di bawah acuan. Jika dijual Rp33 ribu, peternak ayam disebut akan mengalami kerugian.
Sebab, peternak ayam ada tambahan hitungan lagi, di mana mereka harus menghitung harga pakan dan lain sebagainya.
"(Harga daging ayam) paling murah mestinya Rp37 ribu lah. Dijual Rp35 ribu peternaknya rugi," ujar Zulhas.
Kemudian untuk harga beras, ia mengatakan harga belum turun. Namun, dia bilang kalau masyarakat keberatan dengan harga premium, bisa membeli beras Bulog SPHP yang harganya Rp 11 ribu per kilogram.
Lalu, minyak goreng juga disebut harganya stabil, tetapi berbeda lagi dengan minyak goreng premium yang mengikuti harga pasar.
Kalau masyarakat ingin membeli minyak goreng yang harganya terjangkau, Zulhas bilang pemerintah punya minyak goreng merek Minyakita yang harganya dijamin pemerintah.