Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bulog: 100 Ribu Ton Beras Impor dari 4 Negara Sedang Perjalanan ke Indonesia

Bulog hanya mampu merealisasikan impor beras sebanyak 1 juta ton dari penambahan penugasan pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bulog: 100 Ribu Ton Beras Impor dari 4 Negara Sedang Perjalanan ke Indonesia
Tribunnews/Endrapta
Ilustrasi. 100 ribu ton beras impor dari beberapa negara saat ini sedang dalam perjalanan ke Indonesia. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 100 ribu ton beras impor dari beberapa negara saat ini sedang dalam perjalanan ke Indonesia.

Beras impor ini merupakan bagian dari penugasan sebanyak 1,5 juta ton dari Presiden Jokowi pada akhir tahun ini.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyebutkan, 100 ribu ton beras impor ini datang dari empat negara.

"Sekarang sedang dalam pengiriman. Yang sudah perjalanan itu 100 ribu ton dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar," katanya ketika ditemui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Mendag Zulhas Sebut Harga Beras Sudah Tidak Naik, Cuma Memang Belum Turun

Suyamto mengatakan, tahun ini masih akan masuk lagi 600 ribu ton beras impor dari penugasan 1,5 juta ton tersebut.

Sedangkan untuk 400 ribu ton sisanya, kata Suyamto, akan masuk ke Indonesia pada Januari tahun depan.

BERITA REKOMENDASI

Adapun sisa 500 ribu ton dari 1,5 juta ton tersebut yang sebelumnya tidak berhasil terkontrak, masih diupayakan agar bisa tereksekusi.

“Ini sedang kita proses untuk eksekusi. Pasti kita akan eksekusi. Kita upayakan dieksekusi,” kata Suyamto.

Diberitakan sebelumnya, Bulog mengungkapkan hanya mampu merealisasikan impor beras sebanyak 1 juta ton dari penambahan penugasan pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses importasinya.

Importasi ini meliputi proses penyiapan komoditasnya dan kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim.


“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja," kata Buwas, sapaan akrabnya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Ia memastikan, tambahan kuota impor ini akan membuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai BULOG jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas