Harga Pertamax Cs Turun, Pertalite Ikutan Turun? Ini Kata Menteri ESDM
Harga tersebut mulai berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga produk BBM non subsidi Pertamina mengalami penurunan harga per Jumat (1/12/2023).
Tercatat, harga Pertamax menjadi Rp13.350 per liter dari sebelumnya Rp13.400, Pertamax Green 95 dari Rp15.000 menjadi Rp14.900 per liter.
Kemudian Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp15.350 dari sebelumnya Rp15.500 per liter. Harga Dexlite menjadi Rp15.550 per liter, serta Pertamina Dex menjadi Rp 16.200 per liter.
Baca juga: Motor Modifikasi Terbakar di SPBU Makassar, Diduga Pemilik Motor Ingin Timbun BBM Subsidi
Harga tersebut mulai berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Lalu, mungkinkah harga BBM subsidi seperti Pertalite ikut turun?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, untuk saat ini harga Pertalite masih dibanderol di angka Rp10.000 per liter.
Ia menjelaskan, karena harga minyak dunia masih berada di level yang cukup tinggi. Yakni di level 82 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
"Enggak (turun harga Pertalite), ini kan (minyak dunia masih tinggi) 82 dolar AS," ucap Menteri Arifin singkat saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Diketahui, PT Pertamina melalui unit bisnisnya yakni Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen melakukan evaluasi harga jual produk- produk BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala sesuai dengan tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia acuan.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, perubahan berkala menyesuaikan fluktuasi harga setiap bulannya, khusus pada periode tanggal 25 hingga tanggal 24 pada bulan sebelumnya.
Baca juga: Sindikat Penjual BBM Subsidi Ilegal di Yogyakarta Ditangkap, Raup Keuntungan Rp11 Juta Perbulan
Perubahan harga sesuai tren fluktuasi hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
"Karena fluktuasi ini, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga jual Pertamax Series dan Dex Series," papar Irto dalam pernyataannya.
"Karena trennya turun maka harga jual produk BBM non subsidi Pertamina akan kembali turun berlaku 1 Desember 2023 ini, setelah sebelumnya juga turun pada November lalu," sambungnya.
Untuk harga Pertamax akan disesuaikan menjadi Rp13.350 per liter, Pertamax Green 95. menjadi Rp 14.900 perliter, Pertamax Turbo ada penyesuaian harga menjadi Rp 15.350 per liter, Dexlite menjadi Rp 15.550 per liter, dan Pertamina Dex menjadi Rp 16.200 per liter.
Harga ini berlaku untuk propinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Penetapan harga baru ini sudah sesuai dengan formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
"Sesuai dengan tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM ini, maka perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi," ucap Irto.
"Komitmen kami adalah memastikan harga BBM non subsidi Pertamina ini kompetitif, dan transparan bagi konsumen. Masyarakat menjadi terbiasa dengan penyesuaian harga BBM Non Subsidi secara berkala" pungkasnya.