Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Produksi Jagung Pulut Hingga Sorgum Ditingkatkan

Hingga saat ini, Indonesia masih mengimpor sejumlah komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dukung Ketahanan Pangan, Produksi Jagung Pulut Hingga Sorgum Ditingkatkan
HO
Kegiatan diskusi bertema Inovasi Pangan Bersinergi Menyehatkan Negeri, Tetra Jaya Plusindo bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Ciawi, yang diikuti 45 peserta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, Indonesia masih mengimpor sejumlah komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), gandum merupakan komoditas pangan yang paling banyak diimpor ke Indonesia, yakni mencapai 11,2 juta ton per tahun.

Untuk mencukupi konsumsi bahan pokok di Tanah Air serta memberikan alternatif pengganti gandum saat ini, pemerintah terus mendorong pemanfaatan pangan lokal yang potensial.

Baca juga: Aktivis Tiza Mafira: Food Estate Bukan Solusi Ketahanan Pangan

Melihat potensi besar dari penanaman jagung pulut pelangi, CEO PT Tetra Jaya Plusindo, Zahra Amalina menekankan pentingnya peningkatan produksi jagung pulut pelangi demi menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi kepada Kelompok Tani Mukti di Desa Leuwimalang, Kecamatan Ciawi, Bogor pada akhir November ini.

Menurutnya, sebagai jenis jagung yang punya tekstur seperti ketan, keberadaan jagung pulut pelangi mampu membuka peluang menjadi sumber pangan yang siap di ekspor.

“Kini, banyak potensi pangan lokal yang mampu mendukung ketahanan pangan," kata Zahra ditulis Minggu (3/12/2023).

Ia menyebut, jagung pulut tak hanya memiliki cita rasa yang enak, gurih dan pulen, melainkan memiliki kandungan antosianin yang dipercaya dapat membantu mencegah penyakit alzheimer dan demensia.

Berita Rekomendasi

Karena itu, Zahra menekankan para petani pentingnya melakukan inovasi pangan ke jagung pulut demi meningkatkan ketahan pangan agar menjadi komoditas pangan lokal andalan.

"Lewat sosialisasi, kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan petani binaan, menciptakan bisnis yang strategis, dan membantu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia ke depannya,” jelas Zahra.

Baca juga: Temui Pj Gubernur Sumut, Fadel Muhammad Bahas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Tak hanya fokus pada jagung pulut pelangi, Zahra juga memberikan pemahaman mengenai multifungsi dari sumber pangan yaitu feed, food dan fuel seperti tanaman sorgum.

Sebagai unsur feed, tanaman sorgum adalah sumper pangan yang multifungsi karena bisa digunakan sebagai pakan ternak seperti susu sapi perah.

Dalam unsur food, sorghum juga dapat diolah menjadi produk seperti tepung, kecap, dan gula.

Adapun unsur fuel, sorghum mampu menjadi bahan bakar bioetanol, briket,serta menjadi bahan baku untuk energi terbarukan di masa mendatang.

Dalam kegiatan diskusi bertema Inovasi Pangan Bersinergi Menyehatkan Negeri, Tetra Jaya Plusindo bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah VII Ciawi, yang diikuti 45 peserta.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas