Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berawal dari Langkah Kecil, UMKM Ini Bisa Perkenalkan Cita Rasa Nusantara ke Mata Dunia

Perjalanan UMKM Boemboe Mandhe yang dirintis Anisa bersama ibunya memang kini makin dikenal luas ke berbagai penjuru Indonesia.

Penulis: Matheus Elmerio Manalu
zoom-in Berawal dari Langkah Kecil, UMKM Ini Bisa Perkenalkan Cita Rasa Nusantara ke Mata Dunia
Istimewa
Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nama Boemboe Mandhe, berupaya melestarikan kekayaan kuliner Nusantara dari Tanah Datar, Sumatra Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia, negara kepulauan dengan keberagaman budaya yang melimpah, juga memiliki kekayaan kuliner yang tak pernah gagal memanjakan lidah. 

Setiap daerah memiliki keunikan cita rasa, bahan baku, serta cara memasak yang menjadi ciri khas tersendiri. Sebut saja Sumatera Barat, yang masing-masing daerahnya punya keberagaman cita rasa yang berbeda-beda. 

Misalnya di Kabupaten Tanah Datar, ada kekayaan kuliner yang otentik dan akan menggoda siapa pun yang berkunjung ke sana.

Seperti apa sih keunikan makanan khas daerah di pedalaman Sumatra Barat ini? Ketika berbicara tentang kekayaan kuliner Tanah Datar, rendang memang tetap menjadi bintang utamanya. 

Eits, namun, sajian rendang di Tanah Datar memiliki ciri khasnya sendiri! Dengan sentuhan rempah yang khas, kamu akan dibawa larut ke dalam perjalanan cita rasa yang terdapat di setiap serat daging ketika menyantapnya.

Tidak hanya rendang, Tanah Datar juga memiliki beragam keistimewaan kuliner yang istimewa, mulai dari gulai ikan patin hingga dendeng batokok. Masih dengan rempah-rempah yang meresap ke dalam setiap masakan, aneka kuliner di wilayah ini begitu mencerminkan kekayaan budaya dari alam Tanah Datar. 

Maka itu, pantas saja kalau potensi besar dari kekayaan kuliner Tanah Datar dipandang sebagai peluang oleh salah satu anak muda dari daerah ini.

BERITA TERKAIT

Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nama Boemboe Mandhe, seorang anak muda bernama Anisa mengawali usahanya dengan modal hanya Rp300 ribu pada tahun 2017 lalu.

“Awalnya iseng, tahun 2017 di akhir masa kuliah, bikin racikan bumbu instan masakan minang. Mama kan jago masak, jadi mama yang bikin, saya yang memasarkan, makanya saya kasih nama Boemboe Mandhe, yang artinya bumbu buatan ibu,” ucap Anisa menceritakan awal mula dirinya menjalankan usaha bumbu instan. 

Dengan langkah awal yang mungkin tidak begitu besar, UMKM Boemboe Mandhe bisa mendapatkan makin banyak pesanan dari hari ke hari berkat sambutan baik dari teman, saudara dan orang-orang terdekat. Bahkan, mulai ada yang tertarik jadi reseller, sehingga membuat usaha bumbu instan miliknya dikenal makin luas.

Tantangan dalam menjalankan bisnis UMKM

Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nama Boemboe Mandhe

Perjalanan UMKM Boemboe Mandhe yang dirintis Anisa bersama ibunya memang kini makin dikenal luas ke berbagai penjuru Indonesia.

Namun, setiap usaha memiliki tantangannya tersendiri, begitu juga dengan Anisa. Ia bercerita bahwa usahanya sempat terkendala modal ketika baru saja dibangun, mulai dari pengembangan kemasan, dapur untuk produksi yang layak, sampai penambahan karyawan.

Namun, tantangan tersebut malah menjadi titik mula Anisa mengenal BRI setelah mendapat penolakan pengajuan modal tambahan dari beberapa bank. 

“BRI memberikan program KUR BRI sebagai tambahan modal usaha saya, prosesnya sangat mudah dan cepat, hitungan hari pinjaman disetujui dan cair. Tanpa BRI, mungkin saya belum bisa membangun tempat produksi yang lebih ideal, memperbarui perlengkapan, hingga menyiapkan satu ruangan untuk showcase. Alhamdulillah semuanya terwujud dengan bantuan BRI,” jelas Anisa.

Tidak hanya pendanaan, Anisa mengatakan, Boemboe Mandhe yang kini sudah dikenal hingga mancanegara juga selalu dibimbing para mantri BRI untuk proses pengelolaan, proses publikasi hingga memperluas jaringan usaha. 

Salah satunya melalui UMKM EXPO(RT) BRIlianpreneur, pameran UMKM berskala nasional yang rutin diselenggarakan oleh BRI dengan menggandeng UMKM-UMKM binaannya dari berbagai penjuru Indonesia.

Boemboe Mandhe sendiri telah merasakan manfaat dari penyelenggaraan BRIlianpreneur. Menurut Anisa, dengan adanya pameran offline tersebut, ia mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan UMKM-UMKM binaan BRI dari seluruh Indonesia, yang juga membuka peluang untuk sharing dan memperluas jaringan.

Ia pun menyebut bahwa pameran berskala nasional tersebut juga memungkinkannya untuk bertemu dengan pembeli secara langsung, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Boemboe Mandhe dapat memperkenalkan produknya secara lebih luas lagi.  

“Sudah menjadi tugas kami untuk memantau perkembangan UMKM binaan BRI. Kami tidak mau hanya sekadar memberikan pinjaman dan memfasilitasi untuk menabung saja, tapi juga memiliki tanggung jawab agar UMKM binaan kami dapat berkembang dengan maksimal. Maka itu, BRI setia mendampingi sampai UMKM mencapai kesuksesan dan bisa semakin percaya diri,” ucap Aulia, salah seorang mantri BRI yang memberi pendampingan dan pelatihan untuk Anisa dan semua karyawan Boemboe Mandhe. 

Masih banyak hal inspiratif yang bisa kamu dapatkan dari kisah Anisa dan usaha Boemboe Mandhe, yang selain membuka lapangan kerja untuk warga sekitar, juga telah  memperkenalkan cita rasa Nusantara ke mata dunia. 

Penasaran tentang kisah lengkap Anisa menjalankan usaha miliknya dari nol? Tonton cerita lengkapnya lewat  Petualangan  BRILiaN The Series 3 Episode 5: “Memperkenalkan Cita Rasa Nusantara ke Mata Dunia”, yang akan tayang di kanal YouTube BRI & Kompas TV.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas