Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pendampingan Dinilai Menjadi Solusi Terkait Kredit Macet Pelaku UMKM

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pendampingan Dinilai Menjadi Solusi Terkait Kredit Macet Pelaku UMKM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi Rupiah. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) L. Dodot Patria Ary masih meyakini bahwa pelaku UMKM menjadi penggerak dan penyangga ekonomi.

Nanun, Dodot menyadari bahwa pelaku UMKM membutuhkan modal untuk memulai atau bahkan mengembangkan usahanya.

Terlebih, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.

Menanggapi hal ini, Teten menyampaikan perlu mencari solusi dan mengevaluasi program dan perlu solusi mengatasi permasalahan kredit UMKM.

Dodot pun mengatakan, pihaknya telah siap menjadi lembaga pembiayaan group lending dalam sektor ultra mikro terbesar di seluruh dunia. Di mana, adanya pendampingan nasabah menjadi salah satu solusi kredit macet.

Hal ini selaras dengan program pemberdayaan PNM di mana pembiayaan dan pendampingan nasabah menjadi satu paket. Karena memang PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.

Berita Rekomendasi

Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

“Nasabah kami ini kan banyak yang sebelum bergabung dengan Mekaar tidak memiliki usaha, jadi betul-betul kami bimbing dari awal,” kata Dodot Patria Ary, kepada wartawan, Senin (4/12/2023).

Dodot juga mengatakan, pihaknya memiliki fokus kepada ibu-ibu prasejahtera dalam salah satu layanannya, PNM Mekaar, PNM membukakan akses baru kepada 3 modal utama yakni modal finansial, intelektual, dan sosial.

Bicara soal modal intelektual, pihaknya tidak semata-mata memberikan pinjaman saja. Tetapi pendampingan yang berkelanjutan kepada setiap nasabahnya.

Dihadirkan melalui unit Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), para mitra pelaku ultra mikro dan UMKM binaan PNM diberikan berbagai program pelatihan sebagai stimulus memperbesar usaha nasabah.

Pelatihan literasi digital juga dilakukan walaupun masih dalam tahapan yang sangat belia.

Selain kegiatan pelatihan yang sifatnya menjadi program pengembangan kapasitas usaha dilakukan juga pendampingan nasabah setiap minggunya.

“Kami rajin melakukan edukasi literasi keuangan, dan klasterisasi usaha yang kami bentuk juga menjadi satu environment yang menguntungkan bagi para mitra binaan, sampai saat ini sudah 418 klasterisasi di desa-desa terbentuk,” tambah Dodot.

Ratnasari, nasabah PNM dari Jakarta membagikan pengalamannya. Dia menilai upaya PNM semakin membuahkan hasil dan merasakan usahanya kian waktu kian meningkat.

Ratnasari yang tinggal di Ibukota mampu mengatasi persaingan jajanan kue kering cukup tinggi.

Dia bisa melakukan inovasi dan menciptakan keunggulan produk mulai dari rasa, diversifikasi, dan kemasan menjadi penentu dalam persaingan pasar.

“Sebelumnya packaging saya tidak seperti ini. Setelah beberapa kali mendapat pelatihan dan ada saran dari teman-teman, kemasan saya dinilai lebih memiliki identitas,” pungkas Ratnasari.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas