Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara 2024 Sebesar 5,4 Persen
Doni Septadijaya mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara akan tumbuh 5,4 sampai 6 persen pada 2024.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara akan tumbuh 5,4 sampai 6 persen pada 2024.
Doni bilang, pertumbuhan ekonomi bakal didorong oleh pertumbuhan pertanian yang lebih baik, meningkatnya permintaan aspal buton, pembangunan smelter baru dan peningkatan konsumsi serta dampak dari Pemilihan Umum (Pemilu).
"Kenapa kita bisa memproyeksikan tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang paling utama adalah kondisi pertanian kita insya Allah di tahun 2024 lebih baik," kata Doni dalam acara Sultra Economic Outlook 2024, Potensi Investasi di Tahun Politik yang disiarkan secara virtual di Tribunnews Sultra Official, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: KTT Uni Eropa-Cina Dibayangi Prahara Politik dan Ekonomi
"Tapi masih ada risiko terkait dengan kondisi La Nina kondisi musim hujan yang lebih tinggi lalu yang menarik adalah terkait dengan peningkatan permintaan terkait dengan aspek kebutuhan sekarang sudah mengikat," imbuhnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara itu juga bakal didorong oleh proyek pembangunan smelter baru yaitu PT Ceria Nugraha Indotama serta lanjutan pembangunan dua kawasan industri PT IPIP dan PT IKIP.
"Luar biasa dan yang paling penting adalah terkait dengan permintaan aspal buton sekarang permintaannya sudah meningkat luar biasa. Dan yang paling penting adalah terkait dengan industri pengolahan ada beberapa smelter yang akan beroperasi dalam jangka waktu dekat," jelasnya.
Adapun terkait pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tahun 2024, Doni bilang bahwa aktivitas itu juga turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara.
"Yang paling penting adalah tahun 2024 adalah terkait dengan Pemilu. Kalo Bapenas memprakirakan dengan adanya pemilu dan Pilkada akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 0,7 sampai dengan 1 persen. Berdasarkan hal itu mungkin juga dengan ada kondisi ini kami memperkirakan hal itu serupa," jelasnya.
Sementara untuk inflasi, Doni mengatakan bahwa di tahun 2024 ini inflasi di Sulawesi Tenggara menyentuh tidak lebih dari 2,5 +/- 1 persen.
"Kami memprakirakan 2023 akan mengalami inflasi sebesar 2,7 +/- 0,5 persen dan tahun 2024 dengan kondisi yang ada sekarang termasuk kondisi beras sekarang relatif turun inflasi kita di Sulawesi Tenggara enggak akan lebih dari 2,5 +/- 1 persen," jelasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia