Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Nataru, ASDP Tingkatkan Kesiapan Sarana Prasarana Penyeberangan
ASDP terus meningkatkan sarana dan prasarana penyeberangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur natal dan tahun baru 2024.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun 2024 (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya meningkatkan kesiapan sarana prasarana penyeberangan dan pelabuhan.
ASDP memperkirakan jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa penyeberangan akan mencapai lebih dari 3 juta orang saat libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan peningkatan fasilitas pelabuhan dan juga akselerasi digitalisasi menjadi salah satu fokus utama pihaknya untuk menunjang kelancaran arus libur nataru.
“Optimalisasi layanan ini tentunya untuk mengantisipasi proyeksi produksi angkutan Nataru atau mobilisisasi penumpang di Pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk yang diperkirakan naik sekitar 15 persen untuk periode H-8 hingga H+10,” ujar Shelvy, dikutip dari laman resmi ASDP.
“Tentunya, ASDP bersama stakeholder terkait memastikan kapasitas angkut dan fasilitas pelayanan memadai, baik dari sarana prasarana maupun kesiapan alur lalu lintas kendaraan,” imbuhnya.
Baca juga: ASDP akan Berlakukan Radius Batasan Aksesibilitas Pembelian Tiket Ferry Online
ASDP memprediksi puncak jumlah produksi kendaraan kecil atau mobil pribadi selama periode libur Nataru akan meningkat kurang lebih 7 persen atau sekitar 16.014 unit di Pelabuhan Merak, 7,5 persen atau 13.583 unit di Pelabuhan Bakuheni, dan 6 persen atau 8.596 unit di Pelabuhan Ketapang.
“Kami telah mempersiapkan 49 unit kapal siap operasi dan 7 pasang dermaga di Lintas Ketapang-Gilimanuk dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang, meliputi Pelabuhan Ketapang dengan 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan, Pelabuhan Gilimanuk dengan 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan,” kata Shelvy.
ASDP juga mempersiapkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo untuk memecah distribusi kendaraan.
Pelabuhan ini berjarak kurang lebih 65 km dari Pelabuhan Ketapang dengan waktu tempuh 1 jam 32 menit, sehingga dapat menjadi pelabuhan perbantuan pada saat peak season yang melayani lintasan Jangkar – Lembar, Nusa Tenggara Barat dengan waktu tempuh kurang lebih 15 jam.
“Persiapan lain yang juga telah direncanakan adalah pengoperasian Dermaga Bulusan di Selatan Pelabuhan Ketapang,” jelas Shelvy.
(Tribunnews.com/Mikael Dafit)