Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Toko Obat hingga Apotek Ungkap Kehabisan Stok Alat Tes Rapid
Virus Covid -19 dilaporkan mulai menyerang sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Singapura.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Virus Covid -19 dilaporkan mulai menyerang sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Singapura.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) jumlah kasus infeksi Covid telah melonjak jadi 22.094, meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya yang hanya 10.726 kasus.
“Dalam periode 19 hingga 25 November, lonjakan Covid-19 di Singapuran naik dua kali lipat menjadi 22.094,” ujar laporan MOH.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Malaysia Pastikan Situasi Covid-19 Masih Terkendali
Dalam keterangan tertulisnya, MOH menjelaskan lonjakan kasus infeksi Covid di Singapura berasal dari virus corona varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3. Adapun lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Singapura bisa mengalami peningkatan imbas adanya mobilisasi warga menjelang libur panjang natal dan akhir tahun, kondiisi ini kian diperparah dengan melemahnya imunitas populasi.
Virus ini sebenarnya sudah terdeteksi di Singapura pada 17 Februari 2023, namun 19 Juli 2023 Organisasi Kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan Varian EG.5 sebagai variant of interest atau varian yang menarik.
Ini lantaran Varian EG.5 memiliki kemampuan untuk penyebaran yang cepat, tak hanya itu Varian EG.5 juga diklaim mampu mempertahankan diri dari kekebalan imunitas manusia.
Warga Singapura Dilanda Panic Buying Alat Tes Rapid
Meski dikategorikan sebagai varian yang menarik, tetapi WHO mengumumkan bahwa varian Covid EG.5 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan risikonya tidak lebih tinggi dibandingkan varian lain yang masuk ke daftar VUM lainnya.
Sayangnya hal tersebut tak membuat kepanikan warga Singapura mereda, justru selama sepekan terakhir masyarakat mulai dilanda panic buying hingga membuat stok alat tes rapid mengalami kelangkaan.
Baca juga: Mulai Tahun Depan Vaksin Covid-19 Berbayar, Dokter: Jangan Kemahalan
Menurut catatan yang dilansir dari media lokal Singapura The Straits Times enam farmasi, supermarket, dan minimarket di kota Bishan dan Toa Payoh dilaporkan kehabisan stok antigen rapid test (ART) per tanggal 6 Desember.
“Kami mulai kehabisan stok ART, seharusnya penyetokan ulang alat ART dilakukan pada 6 Desember. Namun, stok belum sampai hingga keesokan harinya, dan staf toko mengatakan mereka tidak yakin kapan akan tiba,” jelas gerai obat FairPrice di Blok 95 Lorong 4 Toa Payoh, Singapura.
Krisis stok alat rapid juga turut dialami oleh gerai alat kesehatan dan kecantikan Guardian, staff toko di Guardian di Junction 8 mengatakan toko mereka telah kehabisan peralatan ART usai adanya lonjakan permintaan dari konsumen selama seminggu terakhir.
Pihak Guardian pusat meyakinkan bahwa mereka memiliki stok yang cukup, mereka tidak yakin kapan stok tersebut akan tiba.
“Toko kami telah kehabisan peralatan ART selama beberapa hari, namun Pihak Guardian pusat meyakinkan bahwa mereka memiliki stok yang cukup tapi mereka tidak yakin kapan stok tersebut akan tiba ke toko cabang,” ujar staff toko di Guardian di Junction 8.
Hal serupa juga terjadi pada supermarket 7-Eleven di luar stasiun MRT Bishan, seorang staf mengatakan toko mereka telah kehabisan perlengkapan ART dan sejauh ini belum ada jadwal pengisian ulang.
Sementara itu, dua gerai Watsons, yang berada di dekat stasiun MRT Braddell dan Persimpangan 8 Toa Payoh, mengumumkan bahwa mereka saat ini tengah mengalami penipisan persediaan stok ART dan diperkirakan terjual habis dalam waktu sepekan saja, seiring dengan melonjaknya kasus Covid di Singapura.