Di Depan Para Investor, Menteri Bahlil Tegaskan Pemilu Tak Bakal Ganggu Iklim Investasi
Hal ini diungkapkan Bahlil dalam Forum Investasi bertema 'Tren Investasi Indonesia 2024 dan Peluang Ekonomi Hijau' di Singapura.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, iklim investasi di Indonesia tak bakal terganggu tahun politik dan jelang penyelenggaraan Pemilihan Umum di 2024.
Hal ini diungkapkan Bahlil dalam Forum Investasi bertema 'Tren Investasi Indonesia 2024 dan Peluang Ekonomi Hijau' di Singapura.
Bahlil Lahadalia menyatakan, iklim investasi di Indonesia terus berkembang, dan Indonesia masih terbuka untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura menanamkan modal di Indonesia.
Baca juga: Bahlil Minta Kenaikan Tukin Pegawai Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal
Bahlil juga menekankan bahwa Indonesia tidak memberikan fasilitas khusus terhadap beberapa negara saja.
Indonesia terbuka bagi semua penanam modal dari berbagai negara.
"Saya tahu bahwa Indonesia menghadapi tahun politik, tapi kami yakin politik tidak akan ganggu investasi di Indonesia. Bagaimana caranya?" papar Bahlil dalam pernyataannya, dikutip Sabtu (9/12/2023).
"Pemerintah mempermudah izin usaha melalui aplikasi OSS Indonesia. Semuanya gratis, kalau bayar itu pengusaha pakai konsultan. Bukankah kita harus lebih percaya pada pemerintah?" sambungnya.
Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura, Suryo Pratomo yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dapat menjadi potensi yang besar.
Akan tetapi, Indonesia memiliki urgensi dalam memperhatikan industri yang berfokus pada pelestarian lingkungan, dan memastikan kesejahteraan untuk generasi di masa depan.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan sumber energi terbarukan dan melestarikan sumber daya alam yang telah diakui tingkat internasional," ungkap Suryo.
Baca juga: Menhub Tawarkan Peluang Investasi Bandara Haji dan Umroh ke Arab Saudi
"Kami telah memulai langkah ambisius untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam ekonomi ramah lingkungan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Singapura merupakan negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar selama 3 tahun terakhir, dengan investasi signifikan sebesar 12,1 miliar dolar AS dari Januari hingga September 2023.
Investasi yang mendominasi berasal dari sektor industri logam dasar (11,3 miliar dolar AS), transportasi pergudangan, dan telekomunikasi (7,9 miliar dolar AS), serta real estate, kawasan industri, perumahan (7,8 miliar dolar AS).
Adapun top lokasi tujuan investasi Singapura berada di DKI Jakarta (12,4 miliar dolar AS), Sulawesi Tengah (6,5 miliar dolar AS), dan Jawa Barat (6 miliar dolar AS).