Bapanas: Stok Gula Aman Hingga Akhir Tahun
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, ketersedian gula diproyeksikan cukup dan aman hingga akhir tahun ini.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, ketersedian gula diproyeksikan cukup dan aman hingga akhir tahun ini.
Di tengah stok yang disebut aman, Arief menyoroti harga gula dunia yang terus mengalami peningkatan.
Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, di antaranya kenaikan harga produksi on farm maupun off farm, serta penurunan produksi akibat climate change.
Baca juga: ID Food Sebut Diperlukan Inovasi Teknologi untuk Genjot Produksi Gula RI yang Menurun
Kemudian, faktor berikutnya adalah restriksi ekspor dari beberapa negara produsen gula.
Arief mengatakan, peningkatan harga dunia ini memiliki dampak besar pada harga nasional.
Sebab, dari kebutuhan 3,2 juta ton per tahun, produksi dalam negeri hanya sekitar 2,2 juta ton per tahun.
"Maka dari itu, 30 persen kebutuhan gula Indonesia masih bergantung dari pasokan luar negeri," kata Arief dalam sambutannya via tayangan video di acara National Sugar Summit 2023, Jakarta Timur, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Harga Beras, Gula, Daging Ayam Kembali Naik, Berikut Update Bahan Pangan Lainnya Per 10 Desember
Hari ini, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga gula konsumsi dibanderol Rp17.340 per kilogram, naik 0,29 persen atau sebesar Rp50.
Lalu, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional juga mencatat adanya kenaikan gula pasir lokal.
Hari ini, per kilogramnya dibanderol Rp17.550, naik 0,57 persen atau sebesar Rp100.