Jalin Dukung Perbankan Antisipasi Lonjakan Transaksi Keuangan Selama Libur Natal-Tahun Baru
Bank Indonesia (BI) memprediksi selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 akan terjadi peningkatan uang yang beredar 6-8 persen dari kebutuhan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Jalin Pembayaran Nusantara, perusahaan pengelola jaringan ATM Link bagian dari holding BUMN Danareksa mengambil langkah antisipatif menghadapi lonjakan transaksi keuangan selama libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Bank Indonesia (BI) memprediksi selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 akan terjadi peningkatan uang yang beredar 6-8 persen dari kebutuhan periode harian.
Hal tersebut menjadi perhatian mengingat aktivitas libur akhir tahun juga mendekati momen Pemilu serta persiapan Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Perhatikan Keselamatan Bertransportasi Lewat Cara-cara Berikut
Direktur Operations Jalin, Argabudhy Sasrawiguna, memproyeksikan lonjakan transaksi akan terjadi mulai 21 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
"Jalin telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan dukungan operasional terhadap penyelenggaraan infrastruktur sistem pembayaran, termasuk pengelolaan transaksi keuangan melalui jaringan LINK, seperti di kanal ATM & CRM, Debit, serta kanal digital mobile banking, QRIS Domestik, dan Antarnegara," ujarnya dikutip Jumat, 15 Desember 2023.
Dia menjelaskan, mengantisipasi lonjakan transaksi tersebut, Jalin mengimplementasikan aspek operational excellence dengan strategi pemenuhan layanan yang mencakup optimalisasi monitoring center, peningkatan kapasitas infrastruktur, analisis historis, serta strategi mitigasi dan pemulihan ketika menghadapi bencana alam.
Kesiapan Jalin dalam mendukung operasional bank dan fintech selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 tercermin lewat mitigasi risiko dan analisa data berbasis historis.
"Melalui implementasi pemantauan secara real-time, Jalin dapat mendeteksi secara cepat anomali transaksi yang timbul agar tindakan pemulihan dapat segera dilakukan," ujarnya.
Selain itu, dengan model analisa data berbasis pemantauan historis, Jalin juga dapat memprediksi serta merencanakan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola lonjakan transaksi selama periode Nataru.
Pihaknya juga menyiapkan Posko 24/7 untuk melayani kebutuhan seluruh member perbankan dan fintech, dengan harapan setiap isu operasional dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
"Kami juga memperkuat keterlibatan kami dengan menyediakan dedicated liason untuk mendukung penuh setiap member dengan tujuan memastikan terwujudnya transaksi yang aman dan nyaman bagi masyarakat selama menikmati liburan Nataru tahun ini" ungkap Argabudhy.
Berdasarkan data BI, selama Oktober 2023 peningkatan nilai transaksi Uang Elektronik (UE) mencapai 17,67 persen year on year dengan nilai total Rp41,71 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi digital banking juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,57 persen yoy dengan total Rp5.118,89 triliun.
Terdapat peningkatan yang signifikan dalam nominal transaksi QRIS sebesar 186,08 persen (YoY), mencapai total Rp24,97 triliun, dengan jumlah pengguna mencapai 43,44 juta dan jumlah merchant mencapai 29,63 juta di mana sebagian besar di antaranya merupakan UMKM.
Jalin menggelar Forum Link Nataru 2023 dengan mengundang 49 member yang berasal dari bank dan fintech untuk memastikan tantangan operasional dalam pemenuhan Service Level Agreement (SLA) Nataru dapat diatasi secara cepat dan tepat.
Event ini mengundang Eddy Sofryano, CEO Infomedia, sebagai pembicara pada Kamis (14/122023).
Eddy menyatakan pandangannya bahwa ke depan, semua sektor industri harus bersiap menghadapi laju eksponensial teknologi-teknologi baru dan mengakui tren-tren yang mempengaruhi operasional bank serta pemenuhan kebutuhan pelanggan.
"Perkembangan kecerdasan buatan, digitalisasi mata uang, dan identitas digital yang terus bertumbuh secara eksponensial memberikan pengaruh signifikan dalam operasional bisnis perbankan," ujar Eddy.
Untuk itu, digitalisasi proses bisnis dengan mengadopsi Analytics, Automation, dan AI (3A) capabilities menjadi kebutuhan dalam menjawab tantangan industri perbankan & financial service ke depannya.