Musim Hujan, Berikut Titik-Titik Rawan Bencana saat Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah telah memetakan titik-titik rawan bencana bertepatan dengan musim hujan saat libur Natal dan tahun baru 2024.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah memetakan titik-titik rawan bencana bertepatan dengan musim hujan saat libur Natal dan tahun baru 2024. Musim hujan dengan curah tinggi berpotensi menyebabkan bencana alam terutama longsor dan banjir.
"Libur Nataru ini ada pada musim penghujan," ujar Direktur Jendral Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru akan Terjadi pada 22 dan 30 Desember 2023
Karena itu, Hedy mengimbau agar para pemudik untuk berhati-hati. PUPR sudah menyiapkan tim tanggap bencana, terutama bencana yang berkaitan longsor dan banjir.
"Disebar di beberapa titik yang dinilai rawan bencana tanah longsor, baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Sumatera," kata Hedy.
Ia memaparkan, rawan longsor banyak terjadi di wilayah-wilayah perbukitan saat masuk musim penghujan. Daerah perbukitan menjadi tempat yang paling rawan ketika volume curah hujan sedang meningkat.
"Seperti daerah puncak Bogor, Pelabuhan Ratu untuk sisi selatan Jawa," terangnya.
Kemudian di Jawa Tengah kerawanan bencana longsor bisa terjadi di wilayah Dieng. Sedangkan di Pulau Sumatera sendiri yang mempunyai potensi kerawanan tanah longsor terutama di wilayah Bukit Tinggi.
Baca juga: Masih Berlaku Hari Ini, Segera Nikmati Promo 12.12 dari KAI untuk Perjalanan saat Libur Nataru
Hedy berujar, PUPR menyiapkan Disaster Relief Unit (DRU) atau Unit Pemulihan Bencana yang ditempatkan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Sehingga diharapkan bisa cepat tanggap dalam menangani bencana alam.
"Ini kita siapkan terutama di daerah yang rawan longsor, misal daerah sekitar puncak, bagian tengah pulau Jawa seperti jasa Tengah seperti Dieng, itu kita siapkan," ucap Hedy.
Lalu, potensi bencana alam di ruas jalan tol, terutama yang berkaitan banjir, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memiliki tim penanganan bencana. Menurutnya risiko bencana di dalam jalan tol relatif lebih rendah.
"Karena tingkat safety lebih tinggi secara teknis," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.