Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada periode Januari sampai November 2023 ini mengalami penurunan 6,80 persen menjadi 202,78 miliar dolar Amerika Serikat (AS) jika dibandingkan 2022.

"Total nilai impor pada Januari sampai November 2023 turun 6,80 persen dari periode yang sama tahun lalu," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Jumat (15/12/2023).

Berdasarkan data BPS, nilai impor non migas pada periode ini sebesar 170,32 miliar dolar AS. Jumlah itu turun -5,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu 180,37 miliar dolar AS.

Baca juga: Masih impor, Kemenperin Dorong Petani Tingkatkan Kualitas Garam untuk Bisa Masuk ke Industri

Sedangkan nilai impor migas mencapai 32,46 miliar dolar AS turun 12,78 persen dari periode yang sama di tahun 2022 yaitu 37,22 miliar dolar AS.

Pudji mengatakan, nilai impor menurut penggunaannya paling tertinggi ditopang oleh impor bahan baku/penolong yaitu 147,37 miliar dolar AS.

Meski begitu, penyumbang utama penurunan nilai impor kelompok non migas yang turun tajam -11,67 persen dari 166,83 miliar dolar AS di tahun 2022.

"Penyumbang utama penurunan total nilai impor adalah impor bahan baku/penolong yang turun 5,99 persen," ucapnya.

Sementara itu, nilai impor barang modal mengalami kenaikan 9,74 persen dari 32,72 miliar dolar AS di tahun 2022 menjadi 35,91 miliar dolar AS pada periode tahun ini.

Sedangkan, nilai impor barang konsumsi turut mengalami kenaikan 8,16 persen menjadi 19,50 miliar dolar AS dari 18,03 miliar dolar AS.