Produk Halal Indonesia Serbu Pasar Malaysia: dari Olahan Ikan Sampai Biskuit dan Wafer
Fesyen, makanan minuman, kosmetik, hingga farmasi, merupakan ragam produk halal Indonesia yang diekspor ke Malaysia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malaysia kini menjadi salah satu pasar yang sedang diincar untuk ekspor produk halal RI.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI (Kemendag_ Didi Sumedi mengatakan, Malaysia merupakan target ekspor yang menyimpan potensi besar.
"Nah ini kita sudah mulai istilahnya nyerang ke negara tujuan ekspor kita karena memang Malaysia adalah salah satu potensi yang paling besar, menjadi tujuan ekspor produk-produk halal kita," katanya di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Ia mengatakan, fesyen, makanan minuman, kosmetik, hingga farmasi, merupakan ragam produk halal Indonesia yang diekspor ke Malaysia.
Produk dari makanan dan minuman terdiri dari minyak sawit dan turunannya, olahan ikan, pasta, olahan cacao, waffles dan wafer serta biskuit.
Sementara itu produk ekspor dari kosmetika ada kosmetik/perlengkapan toilet, parfum, produk perawatan rambut, dan shampo.
Menurut Didi, Malaysia menyimpan potensi yang besar karena negara tersebut memiliki mayoritas penduduk muslim.
Selain itu, Didi menilai masyarakat Malaysia memilikinya kesadaran yang kuat untuk menggunakan produk halal.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: 75 Persen Produk Halal di Indonesia Hasil Audit LPPOM MUI
"Jadi ini menjadi potensi pasar bagi kita sebetulnya untuk bisa ekspor produk halal fesyen, farmasi, apapun. Sekarang mereka betul-betul wajib untuk halal," ujarnya.
Sebagai informasi, kinerja ekspor halal RI pada periode Januari-Oktober 2023 tercatat sebesar 42,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Angka tersebut turun 18,77 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang mencapai 52,11 miliar dolar AS.
Baca juga: Menparekraf: Indonesia Pasar Terbesar di Dunia untuk Produk Halal
Pada periode tersebut, China menempati posisi pertama negara tujuan ekspor produk halal Januari-Oktober 2023 dengan nilai 7,47 miliar dolar AS.
Posisi kedua diikuti Amerika Serikat dengan nilai 7,04 miliar dolar AS, India dengan nilai 4,18 miliar dolar AS, dan Pakistan 2 miliar dolar AS.
Di posisi kelima, Malaysia menduduki posisi kelima dengan nilai ekspor sebesar 1,99 miliar dolar AS.
Caption
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi ketika diwawancara di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Dok: Endrapta Pramudhiaz