Jadi Sorotan Usai Pabrik di Morowali Terbakar, Ini Profil Indonesia Tsingshan Stainless Steel
ITSS kini menjadi sorotan, lantaran pabrik pengolahan nikel tersebut mengalami insiden kebakaran pada Minggu (24/12/2023) pagi.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau ITSS kini menjadi sorotan, lantaran pabrik pengolahan nikel tersebut mengalami insiden kebakaran pada Minggu (24/12/2023) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, ITSS sendiri merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.
Diketahui, ITSS merupakan perusahaan yang berfokus pada pengolahan bijih nikel.
Baca juga: Investigasi Insiden Kebakaran Pabrik Nikel PT ITSS di Morowali, IMIP Libatkan Polisi dan Pemerintah
Mengutip sumber di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ITSS merupakan perusahaan yang sahamnya mayoritas (50 persen) berada di bawah naungan Tsingshan Holding Group Company Limited asal China.
Tsingshan Holdings sendiri didirikan pada tahun 1988 oleh Xiang Guangda di Wenzhou.
Sementara sisanya, dimiliki Ruipu Technology Group Company Limited, Tsingtuo Group Co. Ltd, PT Indonesia Morowali Industrial Park, dan Hanwa Company Limited.
Perusahaan ini mendapatkan izin operasi dari 2019 hingga 2049 nanti.
Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, dengan target kapasitas 600 ribu ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun. PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali.
Pada 2 tahun silam tepatnya 2021, perusahaan ini disebut-sebut menyumbang hampir seperempat dari produksi global.
Pabrik Kebakaran Diduga Gara-gara Ada Cairan Pemicu
Pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) mengalami insiden kebakaran pada Minggu (24/12/2023) pagi.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Pengolahan Nikel PT ITSS di Morowali Tewaskan 12 Orang, Ini Hasil Investigasi Awal
Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, musibah bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.
Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.