Bos OJK Optimistis Perekonomian 2024 Membaik, Inflasi di Banyak Negara Mulai Melandai
OJK menyatakan, beberapa indikator ekonomi global mulai menunjukkan sedikit perbaikan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, beberapa indikator ekonomi global mulai menunjukkan sedikit perbaikan.
Laju inflasi di negara-negara maju menurun, sekalipun masih jauh di atas target bank sentral negara-negara itu.
"Sentimen di pasar keuangan cenderung lebih positif didukung harapan berakhirnya kenaikan suku bunga global," kata Mahendra di acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024, Selasa (2/1/2024).
Dia mengatakan, optimisme tersebut turut dipengaruhi peluncuran berbagai insentif di RRT.
Perkembangan di ekonomi global ini, kata Mahendra, mendorong penguatan pasar keuangan global.
Baca juga: Sempat Dibekukan, OJK Akhirnya Cabut Izin Usaha Hewlett-Packard Finance Indonesia, Ini Sebabnya
Hal itu juga mendorong penurunan volatilitas di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar.
"Investor luar negeri atau non residen mulai kembali ke pasar keuangan emerging market sebagai net buyers," ujar Mahendra.
Perkembangan ekonomi global yang ia sampaikan, dinilai akan semakin menuntut integritas, kredibilitas, dan governance pasar, termasuk OJK selaku regulator.
Mahendra berpendapat, penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri yang semakin besar.
Maka dari itu, hal tersebut perlu disertai dengan peningkatan integritas, kredibilitas, dan governance pasar, serta perlindungan konsumen yang dijamin.
Baca juga: OJK: Banyak Masyarakat Pinjam Uang di Pinjol untuk Judi Online
Ia mengatakan, semua perusahaan pelaku pasar dan industri harus mematuhi hal-hal di atas tanpa pengecualian, baik itu swasta atau BUMN, serta perusahaan besar, menengah, maupun kecil.
"Semua proses yang kami lakukan itu secara reguler kami laporkan secara terbuka kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas kami," kata Mahendra.