Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Tingkat Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain

Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61 persen (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menko Perekonomian Airlangga Sebut Tingkat Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
Dennis
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61 persen (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai inflasi Indonesia tahun 2023 terjaga stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 3 persen plus minus 1.

Capaian inflasi tahun 2023 tersebut tercatat sebesar 2,61 persen (yoy) atau menurun dibandingkan realisasi tahun 2022, yakni sebesar 5,51 persen (yoy).

Menurut Airlangga, pencapaian tersebut tidak terlepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat berbagai pihak melalui TPIP-TPID dalam mengendalikan gejolak harga di tengah ketidakpastian yang masih tinggi salah satunya gangguan cuaca dari El Nino.

"Selain itu, capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan realisasi inflasi sejumlah negara yang masih berada di atas sasaran targetnya," ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Bos OJK Optimistis Perekonomian 2024 Membaik, Inflasi di Banyak Negara Mulai Melandai

Perkembangan inflasi Desember 2023 dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi. Komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,39 persen (mtm), atau 1,72 persen (yoy).

Secara bulanan (mtm) dan tahunan (yoy), tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan rokok kretek putih menjadi komoditas penyumbang inflasi IHK Desember 2023. Sementara komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), atau 1,80 persen (yoy).

BERITA REKOMENDASI

Secara tahunan inflasi inti masih terjaga meskipun dalam tren melandai. Lebih lanjut, berdasarkan catatan Trading Economics, realisasi inflasi inti Indonesia merupakan salah satu yang terendah yakni berada di peringkat 10 dari 86 negara.

Komponen harga pangan bergejolak (volatile food/VF) mengalami peningkatan tercatat sebesar 1,42 persen (mtm) atau 6,73 v (yoy). Gangguan cuaca akibat El Nino menyebabkan produksi pangan terutama padi dan aneka cabai menjadi tidak optimal.

Hal ini mendorong peningkatan harga beras dan cabai yang menjadikan kedua komoditas tersebut sebagai penyumbang utama inflasi sepanjang tahun 2023.

Sepanjang tahun 2023, Pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan dan menjaga keterjangkauan harga. Kebijakan tersebut dilakukan diantaranya melalui penguatan cadangan pangan Pemerintah khususnya beras, penyaluran beras medium melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun penyaluran bantuan pangan beras.

Per 31 Desember 2023, CBP tetap terjaga sebesar 1,3 juta ton, sesuai dengan target Pemerintah di level 1,2 juta ton. Sementara penyaluran SPHP hingga 30 Desember 2023 mencapai 1,2 juta ton atau 110,3 persen dari target.


Airlangga berujar, pelbagai program kebijakan yang disinergikan dari Pemerintah (Pusat dan Daerah) mampu menahan kenaikan harga pangan lebih lanjut. Ke depan, lanjut dia, Pemerintah akan terus mewaspadai dan memonitor fenomena domestik maupun global yang dapat berdampak terhadap inflasi.

"Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, termasuk target inflasi yang semakin ketat, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia akan terus diperkuat guna menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali dalam rentang sasaran," terang Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas