Penuhi Kebutuhan Nasional dan Tekan Impor, Ini yang Dilakukan Produsen Granit
Untuk memenuhi kebutuhan nasional, produsen granit tanah air mencoba berbagai inovasi dan mengenalkan sejumlah produk barunya.
Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan sektor properti di Indonesia diprediksi berdampak pada besarnya kebutuhan granit.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan granit di dalam negeri mayoritas masih terpenuhi dari impor.
Untuk memenuhi kebutuhan nasional, produsen granit tanah air mencoba berbagai inovasi dan mengenalkan sejumlah produk barunya.
Baca juga: Pasar Properti Masih Akan Bertumbuh, Generasi Milenial Jadi Bidikan Pengembang
Seperti yang dilakukan RomanGranit Grande, yang merilis 37 koleksi terbaru dengan 50 motif di Grand Ballroom Hotel Shangri-La Jakarta awal tahun ini.
Deretan koleksi terbaru produsen granit lokal itu diperkenalkan pertama kalinya kepada ratusan arsitek, desainer interior, kontraktor dan developer se-Jabodetabek.
Sales General Manager PT Satya Langgeng Sentosa (Roman) Budiyani Sudartha mengatakan, sebagai produsen ubin granit dan keramik yang menyasar kelas atas, Roman melihat tren permintaan ubin granit dari waktu ke waktu yang semakin lama semakin besar ukurannya. Ubin granit ukuran besar dinilai dapat memberikan kesan mewah dan megah pada bangunan.
“Oleh karena itu, kami menggunakan teknologi tercanggih dari Italia selalu mengeluarkan koleksi-koleksi terbaru berukuran besar yang flat dengan permukaan baik kilap sempurna maupun matte,” kata Budiyani.
Peluncuran koleksi-koleksi baru tersebut adalah bentuk komitmen untuk terus memberikan inovasi terbaik dalam dunia material building.
Industri Keramik
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) memproyeksikan kinerja industri keramik dalam negeri akan tumbuh positif di tahun 2024.
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan, target produksi keramik di tahun 2024 mencapai 445 juta meter persegi atau naik sekitar 6,4 persen jika dibandingkan realisasi produksi tahun 2023 sebesar 418 juta meter persegi.
Baca juga: Pemain Properti Jaringan internasional Garap Hunian Premium di Jakarta
"Target produksi 2024 sebesar 445 juta meter persegi dengan estimasi tingkat utilisasi kapasitas produksi nasional di 75 persen," kata Edy, Minggu (14/1/2023).
Edy berharap di tahun 2024 penjualan proyek keramik nasional bisa meningkat, mengingat ada sentimen positif dari pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) dan insentif PPN yang ditanggung pemerintah untuk sektor properti.