Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Permintaan Produk Pendingin Ruangan Stabil Pasca Pandemi, Distributor Garap Beragam Project

Pada segmen project pilihan kapasitas pendinginan yang diminta konsumen biasanya berbeda-beda mengacu pada kebutuhan.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Permintaan Produk Pendingin Ruangan Stabil Pasca Pandemi, Distributor Garap Beragam Project
HO
Maya, owner CV Era Teknik. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan produk pendingin ruangan terutama untuk project berskala besar seperti gedung perkantoran, sekolah hingga rumah sakit, cenderung stabil selama 2023 lalu ditopang oleh pulihnya perekonomian pasca pandemi Covid-19.

Maya, owner CV Era Teknik mengatakan, pihaknya banyak menggarap pasar kebutuhan produk pendingin

"Dengan gree ada 200 sampai 300 diler fi seluruh indo. Kita orientasi ke project prokecy pemerintah dan swasta. Misal untuk sekolah, rumah sakit. Seperti mitra keluarga jd klien kita.

Baca juga: Alternatif Pendingin Ruangan untuk Kenyamanan Rumah selain AC, dari Kipas Angin hingga Air Cooler

"Kalau untuk permintaan di project pemerintahan, kami memasok lewat kontraktor. Di tahun 2023 kemarin permintaan untuk segmen project cukup stabil dan sudah kembali normal sejak selesai pandemi, begitu pula permintaan pendinginan ruangan di segme ritel (rumah tangga)," ungkap Maya, pemilik CV Era Teknik di sela pembukaan showroom kedua Era Teknik di kawasan Pusat Grosir Cempaka Mas, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.

Maya mengatakan optimistis, untuk segmen project di tahun 2024 ini akan tetap bagus setidaknya seperti capaian di 2023 meski memasuki tahun politik.

"Tahun 2024 kita harapkan bisa stabil seperti di 2023 kalau bisa lebih," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Maya menambahkan, dilihat dari merek yang banyak digunakan untuk segmen project, permintaan tertinggi adalah Daikin dan Gree.

"Kita saat ini pegang dan memasarkan 5 brand produk pendinginan, meliputi Daikin, Gree, Panasonic, LG, Samsung, Mitsubishi dan Midea. Permintaan paling banyak di Daikin dan Gree disusul merek-merek lainnya. Pada dasarnya kita bisa memenuhi semuanya, bergantung kebutuhan klien," beber Maya.

Maya menambahkan, Daikin saat ini menjadi brand Jepang teratas untuk permintaan produk pendinginan. Yang menarik, brand dari China yakni Gree penjualannya melompat tinggi.

"Kita merasakan penjualan Gree ini melonjak luar biasa. Kalau kita lihat faktor pendorongnya antara lain karena aktivitas promosi ya. Kalau soal harga juga cukup kompetitif. Orang tertarik pada garansinya yang 10 tahun," ungkapnya.

Faktor pendukung lainnya menurut Maya adalah dukungan after sales service. "Gree sekarang di peringkat kedua total penjualan kami," tutur Maya.

"Mereka bagus dan sangat konsen pada pemberian margin ke diler. Harga juga mereka atur. Mereka menetapkan diler harus punya margin bagus dan ini membuat mereka jadi pionir di kebijakan seperti ini dan kemudian diikuti merek merek lain," bebernya.

Selain produk AC rumahan atau residensial, merek ini juga menggarap produk LCAC (Light Commercial Air Conditioner), CAC (Commercial Air Conditioner), dan HA (Home Appliances).

Maya menambahkan, pada segmen project pilihan kapasitas pendinginan yang diminta konsumen biasanya berbeda-beda mengacu pada kebutuhan.

"Untik rumah sakit misalnya, biasanya membutuhkan produ pendinginan yang tipe komersial seperti kapasitas 20 PK. Sementara, project untuk kebutuhan gedung-gedung sekolah, kebanyakan yang diminta adalah AC split," bebernya.

Maya mengaku sudah 24 tahun ini perusahaannya terjun di bisnis produk pendinginan dengan menggarap segmen project dan ritel melalui 2 store yang dikelola.

"Sejauh ini kita di-support habis oleh beberepa merek untuk mendirikan diler yang baru ini," ujarnya. Saat ini pihaknya memegang project di seluruh Indonesia termasuk di wilayah Papua.

"Kita baru saja menyelesaikan project di Makassar. Kita juga kirim untuk kebutuhan project di Papua Nugini," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas