Komisi V DPR Soroti 2 Kecelakaan Kereta Saat Rapat Kerja, Budi Karya Ungkap Dugaan Penyebabnya
Terkhusus kecelakaan di Bandung, patut dipertanyakan lantaran kecelakaan terjadi di singletrack.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi V DPR menyoroti sejumlah kasus kecelakaan Kereta Api (KA) saat rapat kerja bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ketua Komisi V DPR Lasarus menyampaikan, bahwa masyarakat tengah dirisaukan dengan kejadian tabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya di jalur tunggal antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, Jumat (05/01) pagi.
Selain itu, juga menyoroti kecelakaan pada Minggu (14/1/2024) terjadi insiden kereta anjlok di Stasiun Tanggulangin. Kemudian, insiden pada perlintasan sebidang yang terjadi di tiga lokasi terpisah, yaitu Klaten, Banyuwangi, dan Tebingtinggi.
Baca juga: Soal Kecelakaan Kereta di Cicalengka dan Sidoarjo, Budi Karya Sebut Kemungkinan Ada Pelanggaran SOP
"Kami banyak mendapat pertanyaan dari masyarakat dan teman-teman pers sejauh mana perkembangan penanganan kecelakaan kereta api ini," ujar Lasarus kepada Menhub saat rapat kerja di DPR, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Terkhusus kecelakaan di Bandung, menurut Lasarus, patut dipertanyakan lantaran kecelakaan terjadi di singletrack. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi, terutama dalam pengaturan keberangkatan dan sistem pensinyalan dan seterusnya.
"Apa yang menjadi penyebab dari kecelakaan ini mungkin juga bisa Pak Menteri sampaikan di pada kesempatan ini," tutur Lasarus.
Menjawab itu, Menhub menyampaikan permohonan maaf lantaran terjadi kecelakaan kereta dalam dua pekan terakhir. Ia juga menyampaikan duka, bagi para korban.
"Kami mohon maaf bahwa kecelakaan itu terjadi dan kami berduka mendalam atas beberapa sahabat-sahabat kami harus berpulang ke rahmatullah," kata Menhub.
Menhub menerangkan, pihaknya bersama KNKT sudah melakukan pengusutan berkaitan dengan kecelakaan yang ada di Bandung dan juga yang ada di Jawa Timur.
"Dari dari apa yang kita amati, sementara ini memang KNKT belum memberikan suatu result. Ada satu kemungkinan bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran SOP berarti faktor masyarakat dan hal-hal lainnya yang sedang kita identifikasi," tutur Menhub.
Di luar itu, Menhub mengaku sudah melaporkan ke Presiden Joko Widodo, dan membuat tiga usulan dalam jangka pendek untuk meminimalisir kecelakaan kereta api.
"Kami akan mereformasi SDM dan juga berkaitan dengan SOP yang ada di Kereta Api. Itu sedang kita laksanakan, kami sudah lakukan di Kementerian Perhubungan sudah dilakukan perombakan organisasi dan kami sedang membuat SOP-SOP baru berkaitan dengan hal-hal yang tidak mungkin terjadi," tambah Menhub.
Kemenhub juga mengupayakan semua jalur KA agar doubletrack. Sedangkan berkaitan dengan sinyal, masih ada beberapa sinyal manual.
Karena itu, pada tahun anggaran 2024, Kemenhub akan menyelesaikan semua berkaitan dengan persinyalan khususnya di Jawa. Untuk double track di Cicalengka ditargetkan selesai pada bulan Mei 2024.
Kemudian, Kemenhub juga akan fokus tidak ada lagi perlintasan sebidang di kota-kota seperti di Bandung, Semarang, Jogja, Solo, dan Surabaya.
"Sehingga lintasan sebidang tidak ada dan juga double track bahkan di Jakarta itu ada yang namanya double-double track jadi empat track berfungsi sekaligus," kata Menhub.