Mitigasi Tantangan Global, Pemerintah Jaga Daya Beli Hingga Genjot Investasi
pemerintah terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi, dan menjaga stabilitas makro
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Standard Chartered menyelenggarakan acara tahunan World of Wealth (WOW) yang ke-20 dengan tema Elevating Wealth and Building Legacies: Election Year, untuk memberikan wawasan nasabah dalam investasi dan pengelolaan kekayaan di tahun pemilu 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan pemerintah terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi, dan menjaga stabilitas makro ekonomi.
Menurutnya, kinerja ekonomi Indonesia menjadi peluang untuk menjaga pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.
Baca juga: Pembangunan Pusat Data Berbasis AI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
"Ekonomi kita masih mampu untuk mencapai 5 persen di tahun 2023, dan di tahun 2024 sekitar 5,2 persen," kata Airlangga ditulis Sabtu (18/1/2024).
Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan, Standard Chartered percaya dan melihat adanya peluang besar di segmen perbankan ritel Indonesia yang terus berkembang secara pesat.
Pada segmen ini, kata Rino, Standard Chartered memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis kepada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service.
Melalui strategi ini, perseroan bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital.
Baca juga: Airlangga Hadiri Konsolidasi Golkar Kalbar Untuk Menangkan Prabowo-Gibran
"Pengalihan sejumlah portfolio kredit ritel konvensional kami ke Bank Danamon di akhir tahun lalu, merupakan bagian dari perubahan strategi kami ini," paparnya.
Sejauh ini, Rino menilai perubahan strategi tersebut membuat peningkatan digital loan balance sebanyak empat kali lipat di 2023, dan diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini.
"Basis klien ritel meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari 1 juta klien, dan besaran tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini," paparnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Bansos Bukan Program Politik
Di segmen affluent, Rino menyebut tentu saja akan terus mengembangkan bisnis Priority Banking dan Wealth Management melalui inovasi produk dan peningkatan layanan yang berfokus pada klien.
"Didukung dengan bisnis Corporate, Commercial and Institutional Banking kami yang selama ini yang berkinerja dengan baik, kami berharap bisa terus mendukung pertumbuhan kekayaan, investasi dan ekonomi di Indonesia," tuturnya.