Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cerita Pelaku UMKM Kopi Modal Rp500 Ribu Bisa Raup Omzet Rp 50 Juta per Bulan

Deni Saputra merintis usaha Ngupi Ku-day pada 2018 untuk memaksimalkan hasil kebun kopinya seluas 2 hektar di Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Pelaku UMKM Kopi Modal Rp500 Ribu Bisa Raup Omzet Rp 50 Juta per Bulan
handout
Kedai kopi Ngupi Ku-day di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Deni Saputra, warga Kemalaraja, Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, tidak menyangka impiannyamembangun usaha kafe menjadi nyata.

Ia sukses membangun usaha kafe berkat pendampingan dan pembinaan dari Rumah BUMN (RB) Baturaja yang dikelola oleh anak usaha PT Semen Indonesia (SIG) di Sumatera Selatan, PT Semen Baturaja.

Deni Saputra merintis usaha Ngupi Ku-day pada 2018 untuk memaksimalkan hasil kebun kopinya seluas 2 hektar di Pulau Beringin, Kabupaten OKU Selatan.

Lewat usaha kafe ini dia ingin memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Produk kopi saya sudah masuk ke beberapa hotel dan kafe di Martapura dan Palembang. Impian saya untuk punya kafe sendiri juga tercapai. Kalau ditanya omzet, rata-rata saya bisa dapat hingga Rp50 juta per bulan. Jauh sekali kondisinya saat awal membangun usaha,” kata Deni ditulis Minggu (15/1/2024).

Deni mengisahkan masa sulitnya saat awal merintis usaha kopi.

Berita Rekomendasi

“Modal saya saat itu Rp500 ribu dan saya belum punya mesin roasting dan mesin giling kopi. Jadi saya harus titip ke orang. Pelanggan masih terbatas pada teman dan tetangga sekitar rumah, sehingga saya harus menawarkan produk secara door to door. Pendapatan kala itu sekitar Rp100 ribu,” ungkap Deni.

Pada 2019, dirinya mendapat informasi tentang RB Baturaja dari media sosial dan memutuskan untuk bergabung menjadi mitra di RB Baturaja.

Di RB Baturaja, usaha kopinya mendapat pendampingan dan bantuan pemasaran, serta diikutsertakan ke pameran-pameran.

Baca juga: Ada EO hingga Kedai Kopi, Ini 5 Ide Bisnis untuk Generasi Tahun 90an

Setiap selesai pameran, Deni mengaku ada saja pelanggan yang menghubungi untuk memesan kopi ke nomor yang tertera di kemasan produk. Dari situ pelanggan mulai bertambah dan omzet terus meningkat.

“Tahun 2020 akhirnya saya bisa beli mesin roasting dan mesin giling kopi. Karena banyak yang ingin menikmati kopi langsung di tempat, maka di tahun 2023 saya membuka kafe Ngupi Ku-day di Baturaja. Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang. Total karyawan saya saat ini seluruhnya ada 8 orang,” ujar Deni.

Baca juga: Diputus Pacar karena hanya Lulusan SMA, Pria di Medan Ini Sukses Buka Usaha Kafe

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kepedulian terhadap UMKM melalui pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh SIG di RB SIG di Baturaja, Sumatera Selatan dan di Rembang, Jawa Tengah, terus melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang ikut berkontribusi terhadap ekonomi daerah dan membuka lapangan pekerjaan.

“Pelibatan UMKM dalam berbagai pameran bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi, serta memperluas jangkauan pemasaran produk sehingga tidak hanya dapat dijangkau oleh warga lokal saja tetapi bisa diterima di tingkat nasional bahkan go international,” kata Vita.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas