Sempat Ditutup karena Erupsi Gunung Marapi, Bandara Minangkabau Kembali Beroperasi
operasional bandara internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat kembali dibuka setelah ditutup sementara dampak erupsi gunung Marapi
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyatakan, operasional bandara internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat kembali dibuka setelah ditutup sementara dampak erupsi gunung Marapi pada Jumat (19/1) lalu.
Operasional bandara Minangkabau itu dibuka setelah hasil paper tes di lapangan pada Sabtu (20/1/2024) pukul 06.00 WIB menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi Dini Hari Tadi
Melalui Notice to Airmen (NOTAM) nomor B0117/24 NOTAMC B0115/24 yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia maka BIM dinyatakan dapat kembali beroperasi pada Sabtu (20/1) mulai pukul 06.20 WIB.
"Kemarin BIM sempat ditutup karena terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi, tetapi pagi ini setelah dilakukan paper tes menunjukkan hasil negatif sehingga bandara sudah bisa dibuka kembali," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Megi H. Helmiadi dalam keterangannya dikutip Minggu (21/1/2024).
Megi menuturkan Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Marapi, berupa pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 1 sampai 2 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
Dia bilang, kondisi Gunung Marapi yang bersifat dinamis pihaknya akan terus mengupdate informasi operasional Bandara Minangkabau sehingga masyarakat khususnya calon penumpang mendapatkan informasi lebih awal.
Baca juga: Status Gunung Marapi Siaga, Warga Diimbau Jauhi Radius 4,5 Km dan Waspada Ancaman Bahaya Lahar
"Monitoring dan pengawasan kami lakukan secara berkala, tentunya dengan berkoordinasi intensif dengan seluruh stakeholder penerbangan terkait untuk memastikan operasional penerbangan di Bandara Minangkabau bisa beroperasi dengan memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," ujarnya.
Sebelumnya, operasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat ditutup sementara pada Jumat (19/1/2024).
Hal tersebut sebagai dampak aktivitas Gunung Marapi pada hari ini kembali mengeluarkan abu vulkanik, terlihat melalui hasil positif pada paper test yang dilakukan pada pukul 13:00 – 14:00 WIB oleh Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan, keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan.
"Erupsi Gunung Marapi bersifat dinamis sehingga kami akan terus memonitor situasi ini, dan berkoordinasi intensif dengan stakeholder terkait dalam hal penanganan erupsi Gunung Marapi untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan terpenuhi," ujar Kristi dalam keterangannya, Jumat.
Kristi menyatakan, pihaknya melalui Otoritas Bandara Wilayah VI Padang akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi, melalui pengamatan lapangan yang dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
Kristi menambahkan penutupan dan pembukaan Bandara Minangkabau telah berapa kali dilakukan karena terdampak erupsi Gunung Marapi.
"Saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami situasi force majeur ini. Saat informasi yang kami terima terdapat 16 penerbangan berpotensi terdampak akibat penutupan bandara ini, kami terus mengupdate nya," jelasnya.