Jenderal Maruli Simanjuntak Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Pindad, Gantikan Dudung Abdurachman
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad.
Adapun, Maruli menjabat Komisaris Utama Pindad menggantikan Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman.
Kepastian ini tertuang dalam Salinan Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri Selaku Para Pemegang Saham PT Pindad pada 22 Januari 2024.
Baca juga: Dongkrak Perekonomian Dalam Negeri, BKI Optimalkan Industri Kemaritiman
"Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN nomor : SK-16/MBU/01/2024 dan keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri Selaku Para Pemegang Saham PT Pindad nomor: 001/KRUPS/LEN-PINDAD/I/2024 tanggal 22 Januari 2024," tulis keterangan yang diperoleh, Selasa (23/1/2024).
"Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Pindad, memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman sebagai Komisaris Utama dan mengangkat Komisaris Utama PT Pindad yang baru, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak," sambungnya.
Tak hanya posisi Komisaris Utama, Erick Thohir juga memberhentikan dengan hormat Jaleswari Pramodhawardani sebagai Komisaris PT Pindad.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangannya menyampaikan selamat atas dilantiknya Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Komisaris Utama PT Pindad.
Pria yang akrab disapa Tiko itu juga mengucapkan terima kasih atas segala sumbangsih yang diberikan Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman selama dua tahun menjadi Komisaris Utama PT Pindad.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Bayar Lunas Santunan Hari Tua Eks PTPN II Sebesar Rp 550 Miliar
"BUMN di Indonesia didesain sebagai agen pembangunan di berbagai sektor yang menghasilkan laba baik," papar Tiko.
"Dalam konteks pengembangan, BUMN bersama dengan pemerintah bisa membangun kapabilitas pengembangan industri pertahanan jangka panjang bukan hanya produk hilirnya tetapi juga sampai ke hulu," pungkasnya.