Airlangga Tinjau Pelabuhan Patimban: Akan Jadi Kawasan Rebana dan Penopang Industri
Airlangga Hartarto hari ini meninjau progres Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menkoperekonomian) Airlangga Hartarto meninjau progres Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
"Pelabuhan Patimban ini menjadi nadi pengembangan kawasan Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati) dan penopang kawasan industri di Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan hari ini kita lihat di belakang kendaraan yang diekspor ke berbagai negara termasuk Jepang, Singapura dan lain-lain,” kata Airlangga kepada wartawan di lokasi, Rabu (24/1/2024).
Menurut Airlangga, aktivitas ekspor produk otomotif Indonesia tercatat memang terus meningkat di setiap tahun.
Di Pelabuhan Patimban sendiri, Airlangga mengebut disiapkan sekitar 218 ribu dengan pencapaian pada 2023 tembus di angka 223 ribu atau di atas 100 persen.
“Jadi sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal, namun tentu kita berharap ini kapasitasnya akan naik. Yang berikut tentu untuk kontainer-kontainer yang selama ini ke Tanjung Priok mungkin sebagian bisa dialihkan ke Pelabuhan Patimban,” kata dia.
Airlangga menyebut, investasi pada tahap pertama yang masuk untuk Pelabuhan Patimban sekitar Rp18 triliun dan tahap kedua sekitar Rp14 triliun. Selain itu, Airlangga menyebut untuk pembangunan jalan, kucuran dana yang dikeluarkan sebesar Rp10 triliun.
"Harapannya selesainya nanti jalan tol akses dari jalan Tol Cipali bisa langsung ke pelabuhan, karena itu menjadi penting untuk menurunkan logistic cost kita,” pungkasnya.
Diketahui, kehadiran Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, diklaim dapat menyeimbangkan arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.
Baca juga: Menhub Budi Karya Klaim Pelabuhan Patimban Bisa Seimbangkan Arus Logistik di Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pembangunan infrastruktur transportasi laut seperti Pelabuhan Patimban, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berparadigma Indonesia Sentris atau merata ke seluruh wilayah.
Pelabuhan Patimban merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan nilai investasi Rp18,9 triliun. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing logistik nasional.
"Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi bagian dari rantai pasok global," ujar Menhub melalui keterangannya, Senin (25/12/2023).
Baca juga: Waskita Garap Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Paket 2 Senilai Rp 873 Miliar
Menhub mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pengembangan Pelabuhan Patimban dapat berfungsi secara optimal. Beberapa upaya yang dilakukan yaitu: melakukan peningkatan kapasitas terminal, membangun akses jalan, serta membangun ekosistem di sekitar kawasan pelabuhan.
"Kami mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai pusat kegiatan logistik dan terlibat dalam pengembangan ekosistemnya. Saat ini sejumlah negara sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi" tuturnya.
Pemerintah terus menyelesaikan pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 seperti terminal peti kemas yang memiliki kapasitas 250.000 TEUs dan terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU sudah rampun.
Saat ini sedang berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2 yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs