Begini Usulan Menag untuk Perkuat Pasar Modal Syariah di ASEAN
Pasar modal syariah di negara-negara ASEAN tumbuh positif beberapa tahun terakhir.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkap pasar modal syariah di negara-negara ASEAN tumbuh positif beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, ada beberapa langkah yang diharapkan bisa menjadi upaya untuk memperkuat ekosistem pasar modal syariah RI di ASEAN.
Pertama, mengembangkan produk dan instrumen keuangan, contohnya seperti lebih aktif dalam menerbitkan sukuk syariah dan instrumen keuangan syariah lainnya.
Antara lain, produk filantropi Islam yang terintegrasi dengan efek syariah di pasar modal syariah Indonesia atau seperti sukuk wakaf, infak saham, zakat saham, dan wakaf saham
"Kedua, kerjasama regional Asia mencakup pertukaran informasi, harmonisasi regulasi, dan promosi bersama untuk menarik lebih banyak investor," kata Yaqut dalam sambutannya di acara Regional Sharia Investing Symposium 2024, yang dibacakan Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, Rabu (24/1/2024).
Ketiga, membentuk lembaga pengembangan pasar yang memiliki peran dalam meningkatkan literasi keuangan syariah.
Kemudian, memberikan edukasi dan memfasilitasi inovasi produk dan instrumen keuangan syariah "Literasi keuangan syariah dapat memotivasi lebih bayak investor untuk berpartisipasi dalam pasar modal syariah," ujar Yaqut.
Baca juga: 69 Persen Saham yang Beredar di BEI Berkategori Syariah
Keempat, penggunaan teknologi dalam financial technology (fintech) syariah yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas efisiensi dan daya tarik pasar modal syariah
Ia mengatakan, semua upaya ini bekerja secara bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pasar modal syariah.
Baca juga: Indef: Pasar Modal Syariah Belum Dilirik Ketiga Capres
Selain itu, memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.