Bahrain dalam Proses Akuisisi Saham Perusahaan Sport Car McLaren
Dana kekayaan negara akan menjadi satu-satunya pemegang saham McLaren setelah kesepakatan tersebut diumumkan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pelat merah milik Bahrain, Mumtalakat Holding Company, dilaporkan sedang dalam proses mengakuisisi saham milik produsen sport car Grup McLaren.
Menurut laporan Drive, dana kekayaan negara akan menjadi satu-satunya pemegang saham McLaren setelah kesepakatan tersebut diumumkan.
Nantinya, sebanyak 20 persen saham perusahaan tersebut akan berpindah tangan sebagai bagian dari kesepakatan ini.
Baca juga: Bantu Analisa Saham, Aplikasi Digital Ini Bantu Investor Maksimalkan Potensi di Lantai Bursa
Artinya, hal itu akan menjadikan Bahrain Fund sebagai pemegang saham tunggal produsen mobil yang berbasis di Woking, Surrey, Inggris, tersebut.
Pada akhir tahun 2022, Mumtalakat memiliki 60 persen saham di Grup McLaren dan dilaporkan menginvestasikan 101 juta dolar AS tambahan pada awal tahun 2023.
McLaren telah menghadapi masalah pasokan terkait pandemi selama beberapa tahun, yang memaksa perusahaan tersebut melikuidasi asetnya.
Merek ini pertama kali menjual kantor pusatnya di Surrey pada April 2021, seharga 240 juta dolar AS dan tetap menjadi penyewa selama dua dekade berikutnya.
Untuk mengamankan dana pengembangan supercar Artura, McLaren menjual sejumlah koleksi warisannya pada tahun 2022.
Mumtalakat dilaporkan membayar 126 juta dolar AS untuk sekelompok kendaraan yang dirahasiakan, termasuk mobil kejuaraan Formula Satu.