Beredar Pesan Berantai, China Batalkan Kerjasama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, KCIC: Hoaks!
KCIC menanggapi pesan berantai yang menarasikan kerjasama proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya batal.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
![Beredar Pesan Berantai, China Batalkan Kerjasama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, KCIC: Hoaks!](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/launching-penjualan-tiket-whoosh-aplikasi-mobile_20231017_204748.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti menanggapi pesan berantai yang menarasikan kerjasama proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya batal.
Dalam pesan berantai itu, China menolak bekerjasama dengan Indonesia karena faktor pemilihan presiden (Pilpres 2024) yang belum tahu siapa yang akan berkuasa.
Alasan kedua kontur tanah untuk kereta cepat ke Jawa timur yang rumit untuk konstruksi.
Baca juga: KCIC Akan Optimalkan Empat Stasiun
Yang ketiga, Indonesia dinarasikan tidak mau mengeluarkan dana dan semua beban dana di pihak investor China tidak bersedia.
Pada poinnya, China memutuskan menolak investasi di kereta cepat karena ketidaksepaham dengan pihak Indonesia.
Tidak hanya pesan berantai tetapi juga video menggunakan bahasa Mandarin yang juga menampilkan sejumlah elite pemerintahan Indonesia.
“Hoax. Ini video terkait pembangunan, sudah lama yang saya resumekan dulu,” ucap Emir kepada Tribunnews, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: VIRAL OTK Jalan Kaki di Rel Kereta Cepat, KCIC Minta Maaf hingga Whoosh Jalan Lambat Saat Evakuasi
Emir menyatakan China hingga kini masih berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Namun demikian, rencana ini masih dalam tahap kordinasi dan diskusi bersama Kementerian terkait.
“Kami masih kordinasikan dan diskusikan dengan seluruh ruang lingkup dan skemanya akan seperti apa,” tutur Emir.
Dia menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya belum masuk dalam tahap pembicaraan masa konsesi apakah akan seperti rute Jakarta-Bandung selama 80 tahun atau tidak.
“Masih dalam pembahasan (masa konsesi),” urainya.
Emir pun belum bisa memberikan kepastian jalur kereta cepat Jakarta - Surabaya melewati trase lintasan utara atau selatan.
Hal itu juga masih dalam tahap kordinasi sehingga belum ada cetak biru (blue print) sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.