Jadi Korban Serangan Houthi, Pengiriman BBM Via Laut di Pelabuhan Barcelona Tertunda 2 Pekan
Serangan Houthi di laut merah tak hanya memicu kebangkrutan bagi perekonomian Israel, namun mengancam sejumlah negara di kawasan Eropa.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA – Serangan Houthi di laut merah tak hanya memicu kebangkrutan bagi perekonomian Israel, namun mengancam sejumlah negara di kawasan Eropa.
Seperti Spanyol yang melaporkan adanya penundaan pengiriman gas alam cair pasca puluhan kapal tanker putar balik mencari rute baru.
Hal tersebut diungkap oleh kepala pelabuhan Barcelona di Spanyol Lluis Salvado. Dalam pernyataan tertulisnya Salvado menjelaskan pasokan impor gas cair di negaranya saat ini tengah terancam usai kapal tanker pengangkut BBM seperti Qatar Energy mengubah rute pelayaran dari Laut Merah ke Semenanjung Harapan yang ada di Afrika.
Baca juga: Terusan Suez Sepi, Kapal Dagang Tak Mau Lewat Takut Ditembak Houthi di Laut Merah
Pengalihan rute baru sengaja dilakukan para perusahaan pengapalan dengan alasan keamanan, namun imbas perubahan rute ke Tanjung Harapan Afrika membuat waktu pengiriman gas cair di Pelabuhan Barcelona yang merupakan terminal LNG terbesar di Spanyol mengalami penundaan selama dua minggu atau 15 hari lamanya.
“Kapal-kapal menelepon pelabuhan Barcelona di Spanyol karena ada penundaan 10 hingga 15 hari lantaran mereka harus melakukan perjalanan keliling Afrika untuk menghindari potensi serangan di Laut Merah,” kata kepala pelabuhan Lluis Salvado sebagaimana dilansir dari Alarabiya.
Biaya Pengiriman Barang Via Laut Naik 100 Persen
Lebih lanjut konflik Laut Merah yang tak kunjung reda juga membuat biaya pengiriman barang dari Asia ke wilayah Mediterania naik sebesar 100 persen jadi 10.000 dolar AS per kontainer.
Misalnya untuk tarif pengiriman barang Asia-Eropa Utara meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki.
Lonjakan harga juga terjadi pada pengiriman barang rute Asia-Mediterania yang naik menjadi 5.175 dolar AS per kontainer.
Sementara menurut Freightos, sebuah platform pemesanan dan pembayaran untuk angkutan internasional per awal tahun 2024, tarif pengiriman dari Asia ke Pantai Timur Amerika Utara naik 55 persen menjadi 3.900 dolar AS per kontainer berukuran 40 kaki.
Baca juga: Qatar Tunda Kiriman Gas LNG ke Eropa, Alasannya Serangan AS dan Inggris ke Yaman Panaskan Laut Merah
Imbas kenaikan tarif ini banyak perusahaan Amerika dan Eropa kini mulai menunda aktivitas perdagangan yang berimbas pada lesunya nilai ekspor dan impor.
Belum diketahui secara pasti kapan ketegangan ini mereda, namun para analis menilai, apabila perubahan jalur terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memicu peningkatan inflasi.
Lantaran kenaikan biaya logistik laut berpengaruh pada pembentukan harga pangan dan energi baik di tingkat produsen maupun konsumen.