Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tabungan Nasabah Tajir Bersaldo di Atas Rp 5 Miliar Menyusut, LPS Ungkap Penyebabnya

LPS mencatat, tabungan orang kaya alias simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar, mengalami tren penurunan sejak akhir tahun lalu.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Tabungan Nasabah Tajir Bersaldo di Atas Rp 5 Miliar Menyusut, LPS Ungkap Penyebabnya
Endrapta Pramudhiaz
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat, tabungan orang kaya alias simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar, mengalami tren penurunan sejak akhir tahun lalu.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menduga penurunan ini sebagian besar adalah korporasi.

"Dari akhir tahun lalu tumbuh sekitar 14-15 persen, sekarang turun sampai ke sekitar 3,51 persen. Dugaan kami sebagian besar ini adalah korporasi," katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: LPS Bayar Rp 329,2 Miliar Klaim Penjaminan Nasabah Bank Bangkrut Selama 2023

Ia mengatakan, bila melihat dari tren pemakaian korporasi, Purbaya menduga orang kaya ini beralih memakai uang sendiri dalam melakukan ekspansi bisnis.

"Kita juga takut apakah ini menandakan mereka ga punya duit. Cuman kalau kita lihat tren pemakaian uang korporasi, sepertinya mereka beralih memakai uang sendiri untuk melakukan ekspansinya," ujar Purbaya.

Dia menduga, mereka menggunakan uang sendiri untuk ekpansi, dibanding harus mengandalkan pinjaman dari bank.

BERITA TERKAIT

"(Mereka pakai uang sendiri untuk ekspansi) dibandingkan pinjam di bank apalagi bank luar negeri atau dana dolar karena bunga di luar negeri mahal," kata Purbaya.

Baca juga: LPS Bangun Kantor Perwakilan di Sejumlah Wilayah, Yakinkan Masyarakat Simpan Dana di Bank

"(Bunga bank, red) di sini cenderung agak naik, sehingga mereka cenderung memakai uangnya sendiri dulu sampai habis kali," lanjutnya.

Jadi, ia mengatakan pertumbuhannya sekarang di angka 3,51 pesen, di bawah rata-rata tadi semua. Namun, Purbaya enggan melihat penurunan tren ini sebagai suatu hal yang negatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas