Teknologi AI Bisa Dimanfaatkan untuk Pacu Omset Bulanan Toko Online
Teknologi kecerdasan buatan bisa membantu pekerjaan hingga operasional bisnis agar lebih efisien dan optimal, termasuk di bisnis toko online.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi salah satu elemen penting dalam dunia bisnis di 2024.
Meski, awalnya teknologi ini dikhawatirkan akan menggantikan peran manusia dan memicu PHK di sejumlah sektor pekerjaanya, kenyataannya teknologi kecerdasan buatan bisa membantu pekerjaan hingga operasional bisnis agar lebih efisien dan optimal, termasuk di bisnis toko online.
Bahkan, kecerdasan buatan bisa membantu pemilik toko online mencatatkan kenaikan omzet signifikan.
Beberapa manfaat AI untuk bisnis antara seperti mengurangi risiko kesalahan untuk proses administrasi atau aktivitas yang berulang, menangani big data dengan lancar, membantu rekomendasi untuk pengambilan keputusan lebih cepat, hingga asisten digital seperti membantu sebagai customer service untuk menjawab pertanyaan konsumen yang umum.
Begitu juga dalam bisnis toko online di marketplace, keberadaan AI juga bisa membantu dalam proses pengolahan big data sehingga bisa membantu dalam strategi marketing hingga melayani pertanyaan konsumen hingga mengatur produk rekomendasi yang sesuai dengan perilaku konsumen.
CEO AHA Commerce, Stephen Lawrence mengatakan, AI juga digunakan dalam proses logistik pengiriman barang dari toko online ke konsumen.
Alibaba menggunakan AI untuk proses pengiriman barang yang dibeli konsumen agar bisa sampai lebih cepat dan biaya pengiriman lebih efisien dengan cara memetakan jalur yang paling dekat untuk proses pengiriman.
"Anak usaha Alibaba di bidang logistik Cainiao itu pun mencatat efisiensi penggunaan kendaraan sebesar 10 persen dan pemangkasan jarak tempuh sebesar 30 persen," kata Stephen dalam keterangannya, Senin (30/1/2024).
Baca juga: Teknologi AI Mengancam Peradaban Manusia, Begini Upaya Mitigasi Pemerintah
Beberapa marketplace dalam negeri juga sudah menggunakan kecerdasan buatan seperti membuat tampilan produk di website dan aplikasi yang punya peluang menarik pembeli.
Misalnya, kecerdasan buatan e-commerce akan membantu menentukan produk apa saja yang perlu ditampilkan di posisi banner yang lebih mencolok perhatian pengguna.
"Semua itu menggunakan kecerdasan buatan yang diatur berdasarkan algoritma," katanya.
Ditambahkannya, AHA Commerce sebagai e-commerce enabler pertama yang menggunakan AI telah mengoptimalkan layanannya dengan kecerdasan buatan untuk mendukung brand yang dikelolanya agar bisa mendapatkan pertumbuhan omzet yang optimal.
Platform ini menggunakan AI yang dinamakan AHAbot, yang sudah dirintis sejak 2017.
"Penggunaan AI itu membantu para pemilik toko online untuk bisa menggunakan strategi marketing hingga customer relation paling optimal dan efisien," katanya.
Sampai saat ini, AHA bot sudah mengelola lebih dari 30.000 stock keeping unit (SKU) dengan update data setiap hari padahal bila mengelola 30.000 SKU secara manual perlu puluhan orang dan membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan kalkulasinya.
Baca juga: Ancaman Teknologi AI Ganti Karyawan Mulai Nyata, Google PHK Ratusan Staf
Salah satu layanan yang ditawarkan Adengan teknologi AI antara lain, layanan Management Official Store Only (MOSO), yang menawarkan pengelolaan strategi marketing hingga customer service dengan dukungan dari AHAbot.
"AHAbot punya peran penting dalam menganalisis strategi marketing dan akan mengambil beberapa data yang siap diolah seperti traffik pengunjung, data omzet, data tingkat konversi, hingga average order value (AOV), serta banyak metrik lainnya. Setelah mengumpulkan data-data tersebut, AHAbot akan membuat analisis strateginya," katanya.
Ke depannya, AHA akan terus mengeksplorasi berbagai teknologi dan integrasi baru yang bisa mendukung kebutuhan bisnis toko online di Marketplace.