Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Viral Kereta Cepat Whoosh Sepi Penumpang dan Tak Laku, Begini Tanggapan Stafsus Menteri BUMN

Netizen belakangan banyak memperbincangkan informasi viral di media sosial yang menyebutkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh sepi penumpang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Viral Kereta Cepat Whoosh Sepi Penumpang dan Tak Laku, Begini Tanggapan Stafsus Menteri BUMN
Capture media sosial X
Tangkapan layar kabin kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung yang sepi penumpang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netizen belakangan banyak memperbincangkan informasi viral di media sosial yang menyebutkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh sepi penumpang.

Informasi tersebut beredar di platform media sosial X. Seperti sebuah foto yang diunggah akun @reinharthrm yang menampilkan kabin kereta cepat Whoosh yang terlihat sangat sepi penumpang.

Ada pula warganet yang menyebut layanan kereta cepat Whoosh dinilai tak terlalu laku.

"Whoosh kondisinya sepi begini. Posisi kereta udah jalan, bukan nunggu penumpang," ungkap Reinhart dalam postingannya dikutip, Selasa (30/1/2024).

"Mau kritik sekarang udah lewat, udah jadi barangnya dan udah berlaku utang nya. Berharap yang baik aja deh, semoga investasi nya bisa balik modal dalam bentuk apapun (dampak ekonomi dll)," sambungnya.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan tanggapannya.

Berita Rekomendasi

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh memang fluktuaktif bisa peningkatan atau pun penurunan pada waktu-waktu tertentu.

"Kita tunggu saja, mungkin kan sekarang lagi turun. Jangan cuman berapa hari langsung kita ini dibilang sepi," kata Arya Sinulingga di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Tiket Kereta Cepat Whoosh Turun Mulai dari Rp 150 Ribu, Berlaku per 3 Februari 2024

"Bisa saja jamnya lagi enggak (ramai), berapa banyak penumpang sebulannya. Kan ada laporan dari KCIC nanti," kata dia.

Menurutnya, kasus serupa juga dapat terjadi dalam operasional penerbangan di setiap maskapai.

Pada waktu-waktu tertentu tingkat keterisian kursi penumpang atau okupansi tak selalu dalam posisi selalu penuh.

Baca juga: Penerapan Tarif Dinamis Kereta Api Whoosh Bisa Mematikan KA Argo Parahyangan

"Jangan karena ada satu orang naik kereta pada jam itu, kita bilang sepi, enggak bisa. Coba naik pesawat pas hari-hari atau jam-jam lagi sepi," pungkas Arya.

Sebagai tambahan informasi, sejak pertama kali diluncurkan hingga 27 Januari 2024, terdapat sekitar 1,5 juta orang yang menggunakan Whoosh untuk melakukan mobilitas Jakarta-Bandung dan sebaliknya.

Saat ini rata-rata okupansi berkisar sekitar 60 sampai dengan 80 persen.

Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21 ribu penumpang terjadi di bulan November 2023 dan masa angkutan Nataru Desember 2023 – Januari 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas